|
|
|
|
Tari Rentak Kudo Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16918042_Alvian Ricardo. |
Nah....bagi kalian yang mengenal Jambi pasti kalian tahu budaya yang ada disana seperti makanan khas ketoprak,salah satu lagu khasnya injit-injit semut dan salah satu tarian yang paling terkenal adalah tari sekapur sirih.
Namun saya bukan ingin menjelaskan kebudayaan tersebut melain kan salah satu tarian khas Jambi yang kurang populer yaitu tari Rentak Kudo.
Tari Rentak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang berasal dari daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci, Jambi yang banyak diminati kalangan masayakat di Kabupaten Kerinci.Nah kalian tahu nggak kenapa tari ini disebut tari rentak kudo,pasti nya enggak nya ,biar aku kasih tahu tarian ini disebut tari rentak kudo karena tari ini gerakan nya menghentak-hentak layaknya seekor kuda tapi karena bahasa nya jambi biasaya a sering diganti jadi o jadi nya kudo dan hentak dengan rentak ya bisa dibilang gak beda jauh sih.
Ada juga kegunaan-kegunaan atau manfaat-manfaat dari tari rentak kudo ini yaitu Tarian ini ditarikan di dalam perayaan yang dianggap sangat sakral oleh masyarakat Kerinci.Tarian ini juga dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti , Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa (menurut kepercayaan mereka masing-masing). Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun dalam musim kemarau untuk memohon berkah hujan. Tarian ini biasanya dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti. Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun dalam musim kemarau untuk memohon berkah hujan.
Karena manfaat dan tujuan ini masyarakat dulu pun menghormati perayaan tari rentak kudo ini dan Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya Kerinci ini pada zaman dahulu dapat dikatakan sangat kuat sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari Rentak Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh dari lokasi pementasan.
Tari Rantak Kudo ini dimainkan dengan diiringi alat musik gendang dan di iringi oleh nyayian yang berisi pantun-pantun. Para penari terdiri dari pria dan wanita yang menari dengan gerakan yang khas, yaitu kombinasi dari gerakan silat "langkah tigo" ("Langkah Tiga") dan tari. Biasanya tarian ini juga dipentaskan dengan pembakaran kemenyan tradisional upacara ritual yang membuat penari semakin khidmat dalam geraknya, bahkan kadang-kadang ada di antara penari yang mengalami kesurupan.
Di Indonesia saat ini, tarian ini biasanya dipentaskan dalam acara-acara adat dan acara resepsi pernikahan adat Kerinci. Salah satu lirik lagu di dalam pantun yang bersahut-sahutan adalah : "Tigeo dili, empoak tanoh rawoa. Tigeo mudik, empoak tanoh rawoa" ([[Bahasa Indonesia: "Tiga di Hilir, Empat dengan Tanah Rawang. Tiga di Mudik, Empat dengan Tanah Rawang"). Lirik tersebut menceritakan sebuah kisah pada zaman nenek moyang suku Kerinci dahulu kala, di kala pemerintahan para Depati (Adipati), Tanah Hamparan Rawang merupakan pusat pemerintahan, pusat kota dan kebudayaan di kala itu, yaitu dalam lingkup Depati 8 helai kain yang berpusat di Hiang (Depati Atur Bumi) dimana Tanah Hamparan Rawang merupakan tempat duduk bersama (pertemuan penting dalam adat Kerinci).
Mungkin bagi kalian yang tertarik lebih lanjut tentang tarian ini boleh berkunjung ke Kerinci,salah satu kabupaten di provinsi Jambi.
Sekian Artikel dari saya ,terima kasih sudah membaca.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |