Seni tari tradisional Betawi sebagaimana seni tari dari suku-suku lainnya di Indonesia, merupakan bagian dari sistem representasi sekaligus kristalisasi dari keseharian masyarakatnya. Jika kembali menilik fungsi tari, maka salah satunya adalah sebagai ekspresi atau ungkapan perasaan yang divisualisasikan dalam bentuk gerak. Salah satu jenis tari tradisional Betawi yang memiliki fungsi sebagai ungkapan perasaan adalah Tari Renggong Manis.
Tarian tradisi etnik Betawi ini merupakan hasil kawin silang budaya, yaitu Tari Renggong Manis. Tarian yang merupakan ungkapan kebahagiaan dan rasa kebersamaan para remaja putri ini merupakan perpaduan antara budaya Betawi, Arab, India, dan terutama budaya Cina Klasik. Tidak heran jika melihat banyaknya pengaruh budaya luar yang banyak masuk ke dalam budaya Betawi, mengingat letak Jakarta dan adanya pelabuhan Sunda Kelapa sendiri yang merupakan pintu menuju Indonesia di masa lampau.
Tari Renggong Manis biasa dimainkan dalam acara-acara resmi. Biasanya ditampilkan pertama sebelum memasuki acara utama, sebagai media penyambutan tamu. Kebahagiaan tuan rumah atas kedatangan tamunya diasosiasikan dengan keceriaan Tari Renggong Manis tersebut.
Adanya ansambel orkes Gambang Kromong sepertinya telah banyak memengaruhi kesenian dan tradisi Betawi, melihat betapa banyaknya tarian-tarian yang diiringi oleh musik ini. Penampilan Tari Renggong Manis juga diiringi oleh musik Gambang Kromong yang didominasi oleh suara rebab dua dawai.
Terdengar jelas bahwa dalam liukan-liukan suara rebab tersebut tedapat unsur etnik Cina. Juga dari kostum yang mengiasi tubuh penari. Dapat dilihat bahwa pemilihan warna yang mencolok, motif kain dan pernak-perniknya terpengaruh oleh budaya Cina.
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1046/tari-renggong-manis
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang