|
|
|
|
Tari Maggiri'/Tari Mabbissu Tanggal 28 May 2014 oleh Zashanatasya . |
Disebut Maggiri' karena menusuk-nusukkan benda tajam pada tubuhnya. Disebut juga Mabbissu karena pada umumnya diperagakan oleh bissu. Bissu itu sendiri berjenis kelamin laki-laki namun sifat dan karakternya seperti perempuan dalam bahasa Bugis Bone disebu Calabai. Dan mereka tidak mengenal kawin-mawin. Dahulu bissu bertugas untuk membersihkan benda-benda kerajaan Bone. Aksi memperagakan kekebalan tubuh terhadap senjata tajam atau Debus lewat tarian ternyata tidak hanya ada di Banten, Jabar. Sulawesi Selatan juga punya Tari Maggiri/Mabissu. Dalam pertunjukkan ini, penari akan menusuk-nusuk tubuhnya dengan badik/kawali. Tarian yang dimainkan oleh enam penari pria ini, awalnya terlihat biasa saja. Layaknya tarian pada umumnya, Maggiri atau Mabissu diiringi oleh tabuhan gendang yang berirama khas. Dalam gerakannya, keenam penari ini melantunkan mantra-mantra mistis dalam bahasa To Rilangi (bahasa kuno suku Bugis). Pertunjukkan seni ini sering ditampilkan pada perayaan Hari Jadi Bone ini, kental dengan aroma mistis. Selain lantunan mantra-mantranya, di arena pertunjukkan ini juga tersaji berbagai sesajen. Sesajen ini terdiri atas kue-kue tradisional Bugis, buah-buahan, ayam, kepala kerbau, dan sapi sebagai persembahan kepada roh leluhur. Ada yang unik dari pertunjukkan seni ini, yaitu pakaian yang digunakan oleh penari. Melansir buku panduan "Pariwisata Nusantara" , keenam penari berdandan seperti perempuan dengan pakaian berwarna keemasan dan badik terselip di pinggang. Ya, penari Mabissu biasanya menggunakan pakaian berwarna terang. Celana berpadu rok berwarna hijau, biru muda, kuning, dan merah menjadi pelengkap yang nyentrik. Seiring musik mengalun, para penari mengelilingi Arajangegnge (benda yang dikeramatkan) sambil menggerakan tangannya dengan gemulai. Awalnya, gerakan penari-penari ini terlihat lambat. Namun, lama-kelamaan gerakannya semakin cepat. Ketika sang penari semakin tak terkendali, tangan mereka langsung mengeluarkan badik yang terselip di pinggangnya. Seolah ada pengendali lain di dalam tubuhnya, para penari terlihat tak mampu melawannya. Mereka pun langsung menusuk-nusukan seluruh tubuhnya dengan badik tersebut. Nah, bagian ini dikenal sebagai Magiri. Tak jarang, beberapa penari sampai terjatuh saat melakukan Magiri. Meskipun, tusukan senjata tajam mengenai hampir di sekujur tubuhnya tak ada satu pun luka yang terlihat Atraksi seni yang bisa membuat ngilu ini, hanya boleh dilakukan oleh penari Mabissu. Walaupun terlihat mengerikan, tetap saja Tari Maggiri' atau Mabissu menjadi salah satu pemikat perhatian wisatawan yang beruntung menyaksikannya karena Maggiri atau Mabissu tidak dilakukan setiap hari.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |