×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tari Tradisional

Provinsi

Jawa Tengah

Tari Cepetan

Tanggal 10 Aug 2018 oleh OSKM18_16018090_Finka Lidya Wati.

Pada artikel kali ini, saya ingin membahas mengenai salah satu tari tradisional yang berasal dari daerah asal saya yaitu Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tarian ini bernama Tari Cepetan. Kata “cepetan” berasal dari bahasa Jawa yaitu “cepet” yang berarti setan atau makhluk halus yang dipercaya berkeliaran saat petang. Mengapa tarian ini bisa diberi nama Tari Cepetan? Hal ini tidak bisa dilepaskan dari latar belakang atau asal usul tarian ini tercipta.

Tarian ini awalnya berkembang di Kecamatan Karanggayam tepatnya mulai abad ke XIX. Pada zaman penjajahan Belanda, lahan-lahan di daerah ini banyak yang berubah menjadi onderneming— perkebunan luas yang dikuasai Pemerintah Hindia Belanda. Melihat tanah mereka direbut oleh pihak asing, warga sekitar tidak bisa tinggal diam. Akhirnya lahirlah tarian ini sebagai bentuk perlawanan non-fisik kepada penjajah. Warga bermaksud untuk menakut-nakuti pemilik onderneming sehingga tidak kerasan dan memilih untuk meninggalkan wilayah onderneming tersebut.

Para penari memakai topeng yang dilukis dengan ekspresi wajah yang menyeramkan, ditambah lagi dengan rambut panjang yang berbahan dasar ijuk semakin memberikan efek horror pada penampilan penari. Topeng ini sendiri memakai bahan baku dari kayu pule. Teksturnya yang lunak dan mudah dibentuk membuat warga memilih kayu jenis ini untuk dibuat menjadi topeng. Selain itu, kayu pule ini juga dipercaya keramat dan pohonnya dihuni oleh roh-roh halus.

Seperti kebanyakan kebudayaan di Indonesia, Tari Cepetan ini juga tidak terlepas dari aspek magis. Sama seperti kuda lumping, tarian ini juga melibatkan makhluk halus yang dimasukkan ke dalam tubuh sang penari sehingga ia kehilangan kesadarannya. Hal ini biasa disebut dengan istilah trance, yaitu kondisi kehilangan kesadaran yang disebabkan oleh eksistensi lain. Namun inilah yang menjadi daya tarik tari cepetan ini karena pada saat para penari kesurupan, mereka bisa melakukan atraksi- dinilai kurang memiliki perhatian pada budaya Indonesia. Selain itu, Pemda Kebumen juga melibatkan para penari cepetan ini untuk ambil bagian pada festival peringatan hari jadi Kebumen setiap tahunnya. Langkah ini dinilai efektif karena saat ini sudah lebih banyak orang yang tahu dan tertarik untuk mempelajari lebih jauh mengenai kesenian tari cepetan ini.

Semoga di masa mendatang, tari cepetan maupun kesenian Kebumen pada umumnya bisa lebih dikenali oleh masyarakat luar. Tidak hanya orang Kebumen saja, tapi juga oleh seluruh rakyat Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Agar bisa meningkatkan potensi pariwisata di Kebumen dan akhirnya bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga di Kebumen ini.

 

DISKUSI


TERBARU


Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...