Permainan tangkrep dapat ditemui di beberapa daerah Jakarta bagian utara yang banyak mengandung tanah pasir seperti di Kampung Melayu, Kelurahan Tugu, Kecamatan Koja. Nama permainan diambil dari istilah lokal, dimana ‘tangkrep’ berarti telungkup. Akan tetapi, di daerah Jakarta Selatan permainan ini dikenal dengan nama rurub. Perbedaan dari keduanya terletak pada alat permainannya. Tangkrep menggunakan batang lidi dengan panjang 1-3 cm, sedangkan rurub menggunakan uang gobang (uang logam zaman dahulu).
Pemain sekurang-sekurangnya terdiri dari dua orang atau biasanya 7-10 orang. Tangkrep dimainkan di sebidang tanah yang agak gembur atau mengandung banyak pasir. Karena selain lidi, pasir juga menjadi alat yang digunakan dalam permainan tangkrep. Dalam bidang tanah tersebut akan dibuat beberapa gundukan untuk menyembunyikan potongan lidi dengan cara menelusupkan di dalam gundukannya. Terdapat dua jenis gundukan dalam permainan tangkrep. Jenis pertama adalah gundukan memanjang dengan panjang lima jengkal telapak tangan dan tinggi sekitar 1-2 cm. Adapun gundukan kedua terdiri dari lima gundukan yang berbentuk kerucut.
Permainan tangkrep biasanya dimainkan di waktu senggang, tanpa terikat pada peristiwa tertentu dan tidak ada syarat-syarat khusus. Sebelum bermain dilakukan pengundian antara dua orang untuk mencari penebak dan lawan yang bertugas menyembunyikan potongan lidi serapi dan secermat mungkin ke dalam gundukan agar sulit ditebak. Umumnya, pemain yang menang undian akan lebih memilih menjadi penebak sementara yang kalah bertugas menyembunyikan.
Ketika telah ditentukan tugas masing-masing, pemain yang bertugas menyembunyikan lidi harus berusaha menyembunyikan sambil membentuk gundukan. Sedangkan penebak mengamati gerak-gerik lawannya. Setelah selesai, penebak hanya diperbolehkan menebak sekali saja dimana lawannya menyembunyikan lidi. Jika tebakannya benar, maka lawannya harus membayar taruhan. Akan tetapi, jika penebak salah menebak, maka lawan tidak perlu membayar taruhan. Setelah itu dilakukan pergantian pemain dimana lawan yang menyembunyikan menjadi penebak. Di beberapa daerah lain, permainan sejenis tangkrep dikenal dengan nama cublak-cublak suweng dan sluku-sluku blathok. Namun terdapat perbedaan pada arena bermainnya.
Sumber: Direktorat Permuseuman. 1998. Permainan Tradisional Indonesia. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman.
Foto: www.jakarta.go.id
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...