Taman Suranadi berada di kecamatan Narmada, Lombok Barat, sekitar 13 km sebelah timur kota Mataram. Kata “Suranadi” merupakan gabungan 2 kata yakni “Sura” yang berarti dewa dan “Nadi” yang berati sungai. Jika digabung dalam satu kata bermakna sungai pemberian dewa. Di tempat ini Anda akan menikmati pemandian, salah satu pura suci di Pulau Lombok, serta berbagai flora dan fauna yang dilindungi. Itu sebabnya, Taman Suranadi ditetapkan sebagai kawasan konservasi. Mari kita jelajahi Taman Suranadi satu per satu.Ada tiga kelompok pura di kawasan seluas 52 hektar ini. Yakni Pura Ulon/ Gadoh, Pura Pangentas dan Pura Pabersihan. Pura Ulon adalah pura yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung Taman Suranadi. Di dalam pura ini terdapat 2 mata air yakni panglukatan dan Petirtan. Beberapa palinggih dan perlengkapan upacara yang ada dipura ini adalah pamadsana, linggih Batara Gde Lingsar, linggih Batara Bagus Gunung Rinjani, linggih Batara Surya Ngelurah, gedong penyimpenan, padma petirtan, bale pelik, padma panglukatan, bale pamangku, linggih Majapahit, palinggih tirta, kemaliq, bale banten, bale pawedan, bale pererenan/pakemitan, bale gong dan bale kulkul.
Di sebelah barat daya Pura Ulon, ada Pura Pangentas. Pura ini merupakan pura terkecil dan paling sederhana dibanding 3 pura lainnya di Suranadi. Sama halnya dengan Pura Ulon, di Pura Pangentas terdapat 3 sumber mata air yakni Pangentas, Panembak dan Tirta Mapepada. Pura ini digunakan sebagai tempat mengambil air saat upacara Pitra Yadnya.
Yang terakhir adalah Pura Pabersihan yang terletak di 30 meter barat daya Pura Ulon. Pura ini memiliki mata air Pabersihan. Dulu, pura Pabersihan masih berpagar bambu, namun kini sudah berpagar tembok. Beberapa palinggih dan bangunan pelengkap upacaradi pura ini adalah padmasari, ngelurah, tapasanu, linggih Ida Betara Gde Lingsar, genah Mangku Ngastawa, bale banten, bale pawedan, bale pakemitan dan gedong penyimpenan.
sumber :
http://lombok.panduanwisata.id/wisata-religi/mengatasi-lelah-dengan-berkunjung-ke-taman-suranadi/
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.