Tahu Slawi biasa dijadikan camilan saat moci, alias minum teh poci sebagaimana istilah orang Tegal. Banyak versi namanya, dari tahu aci hingga tahu kuping. Disebut kuping karena bentuk isi tahu membuat tahu seperti ‘bertelinga'.
Bahan:
10 buah tahu kuning ukuran 6 x 6 cm
100 ml air
Minyak sayur, untuk menggoreng
Isi:
250 g tepung tapioka1
100 ml air
4 siung bawang putih, cincang halus
2 batang bawang daun, iris halus
1 sdt garam
½ sdt merica putih bubuk
½ sdt gula pasir
Sambal kecap, campur rata:
5 sdm kecap manis
5 buah cabai rawit merah, haluskan
½ sdt air jeruk nipis
Pelengkap:
20 buah cabai rawit hijau
Cara membuat:
1. Belah tahu secara diagonal.
2. Keruk bagian tengah tahu menggunakan sendok. Sisihkan. Haluskan tahu yang telah dikeruk. Sisihkan.
3. Aduk rata semua bahan isi. Campur dengan tahu yang telah dihaluskan.
4. Letakkan 1 sdm isi ke dalam tahu. Bentuk sedikit menggunung dan cubit permukaannya mengikuti bentuk asli jajanan ini. Ulangi langkah yang sama hingga tahu habis. Sisihkan.
5. Campur sisa bahan isi dengan air. Celupkan tahu ke dalam adonan ini dan langsung goreng hingga matang. Angkat. Tiriskan. Sajikan hangat disertai sambal kecap dan pelengkap.
Catatan:
- Tepung tapioka: tepung pati singkong atau disebut juga tepung aci atau tepung kanji. Banyak digunakan dalam camilan lokal seperti cireng, kue ongol-ongol, dan campuran bakso.
- Resep ini bisa dimodifikasi sebagai tepung premiks untuk gorengan lainnya. Ganti bawang putih segar dengan bawang putih bubuk agar umur simpannya lama. Tambahkan air dan bawang daun hanya di saat penggunaan. (f)
TINGKAT KESULITAN : *
PERSIAPAN : 20 MENIT
LAMA MEMASAK : 20 MENIT
UNTUK : 20 BUAH
KALORI PER BUAH : 72 KKAL
Sumber: https://www.femina.co.id/tahu-tempe/resep-tahu-slawi-camilan-buat-teman-minum-teh
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.