Nama makanan yang satu ini adalah tahu kupat. Melihat dari namanya, dapat ditebak bahwa tahu dan kupat yang diambil dari kata ketupat merupakan bahan dasar dari salah satu kuliner khas Solo ini walaupun ada beberapa pedagang yang mengganti kupat dengan lontong. Bagi masyarakat yang tinggal di Semarang dan sekitarnya, melihat makanan yang satu ini akan mengingatkan pada satu kuliner lainnya yakni tahu gimbal.
Selain tahu dan kupat, bahan lain yang disajikan dalam makanan ini adalah bakwan, mie kuning, taoge, dan kol. Semua bahan tersebut diletakkan di atas sebuah piring lalu disiram kuah khusus. Kuah ini terbuat dari bawang putih, gula merah, gula pasir, kecap manis, garam, dan daun jeruk. Kuah ini menjadikan tahu kupat memiliki rasa yang didominasi oleh manis. Sebagai pelengkap, di atas bahan-bahan tersebut diberi taburan daun seledri dan kacang goreng.
Saat disajikan, tahu kupat biasanya dilengkapi dengan cabai rawit. Ini merupakan pilihan bagi pecinta rasa pedas. Anda tinggal menggerus cabai tersebut dengan sendok lalu mendapatkan rasa pedas di antara manisnya kuah tahu kupat.
Tidak sulit menemukan penjual tahu kupat di Kota Solo. Di berbagai penjuru kota, akan dengan mudah ditemui penjaja kuliner yang satu ini. Satu porsi tahu kupat biasa dijajakan dengan kisaran harga antara Rp5.000 sampai Rp10.000. Selamat mencoba.
sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tahu-kupat-kuah-manis-khas-solo
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang