Setiap daerah memeliki tanaman khas masing-masing dan tidak terekculai di cisewu, nah salah satu tanaman masyarakat cisewu pada umumnya adalah Turubuk, dan sampai saat ini turubuk menjadi tanaman masyarakat cisewu pada umumnya
Turubuk Adalah Tanaman Khas Cisewu -Cisewu adalahÃâàsalah satu kecamatan di Kabupaten Garut paling selatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Cianjur yang banyakÃâàmenyimpan potensi alam dan memeliki tanah subur untuk di jadikan lahan pertanian. Mayoritas masyarakat cisewu pada umumnya penghasilan utamanya adalah bertani baik kebun dan sawah, Tanaman padi adalah tanaman defaul masyarakat karena di anggap makan pokok untuk mengurangi pengeluaran. Berekebun adalah pendapatan untuk kebutuhan di jual sepeti kol, keriting, jagung danÃâàdan beragam tanaman lainnya sudah biasa masyarakat cisewu apabila mereka berkebun sayur atau apaun itu,Ãâàmemanfaatkan di sela-sela tanaman utama untuk di tanam tanaman lain, nah salah satu tanamn itu adalah turubuk apakah anda mengetahui apa itu turubuk? turubuk adalah semacam burkoli dan memeliki karakter lembut tangkai tinggi macam tebu, mudah menanam dan tahan penyakit, jadi sangat cocok di tanam si sela-sela tanaman sayuran seperti keriting, tomat dan kolÃâàkarena memang tidak mengaggu tanaman utama, turubuk sudah ada sejak lama dan di budidayakan masyarakat cisewu dan sebagai tanaman tradisional dan sebagai lauk nasi, dan lagi pula, menanam turubuk tidak perlu pemeliharaan yang rumit, dan bisa di tumpang sari dengan tanaman lain masa panen cukup pendek, dari tanam sampai di panen di perkirakan memakan waktu kurang dari 7 bulan, untuk nanam turubuk kita cukup memotong batang ukuran 5-10 cm dan sebarkan di area kebun yang berjarak 1 m antara tanamn satu dan lainnya,Ãâàdan apabila sudah tumbuh tunas langsung di pupuk dengan urea atau pupuk kandang turubuk yang kita konsumsi adalah buahnya yangÃâàmenjolor seperti jagung dan tumbuh di bagian pucuk, isi buah turubuk lembut dan kenyal warna putih, dan jika biarkan tidak di panen akan jadi bunga biasa dan tidak enak di konsumsi kelebihannya buah turubuk adalah bisa di konsumsi mentahÃâàtidak memeliki rasa pahit dan kesat Untuk rasa lebih enak dan nikmat bisa di olah di jadikan sayur bening macam sayur soup,Ãâàdan cocok konsumsi selagi hangat, rasa turubuk tidak jauh dari sayurÃâàburkoli, namun yang membedakan burkoli dan turubuk adalah konturnya yang lembut, sedangkan brukoli agak keras dan tidak bisa di konsumsi mentah Turubuk termasuk tanaman sayuran dan itu merupakan tanamam budidaya masyarakat cisewu pada umumnya dan tersebar di semua desa kecamatan cisewu, hal ini mengingat tanaman turubuk tahan penyakit, cara tanam mudah, dan masa panen singkat, walupaun tidak di jual tapi tanaman turubuk masih jadi tanamanÃâàandalan masyarakat sebagai tanaman tumpang sari di konsumsi secara pleksibel dan memeiki rasa nikamat sebagai lauk nasi, ini menjadi alasan masyarakat masih terus memepertahankan menanam turubuk ini untuk masak turubuk tidak ada cara-cara khusus dan sebagai mana masak sayur pada umumnya tapi ada perbedaan, masak turubuk jangan terlalu lama di atas api, karena rasa yang di hasilkanÃâàkurang nikmat, dan terkesan ''beyetek''/benyek, kurang nikmat, tapi cukup begitu air dan bumbu sudah mendidih di atas wajan dan maka turubuk masukan ke wajan, selang 15 menit langsung di angkat dan di konsumsi selagi masih hangat , kalau kebetulan lagi di sawah dan tidak memeliki peralatan masak, dan tidak ingin di makan mentah, bisa di bakar langsung diÃâàbara api, caranya cukup mudah tinggal masukan ke dalam bara api bersama cangkang dan langsung di bakar layaknya bakar jagung apabila di bakar tidak sampai gosong rasanya enak banget dan sepeti rasa jamur pepes, untuk bumbunya cukup menamburkan garam dan siap di konsumsi tapi jika anda malas membakar, bisa di konsumsi mentah, namun ada sebagian orang bisaÃâàsakit perut banyak orang yang berpendapat di bakar kurang enak dan mudah gosong, dan itu kembali lagi kepada kesukaan anda. Nah itu ya turubuk khusunya di cisewu bukan tanaman untuk di jual tapi sebagai tanaman tradisional untuk konsumsi keluarga tapi mungkin di daerah lainÃâàtanaman turubuk di jadikan untuk mendulang rupiah dengan menanam seluas-luasnya dan hasilnya di jual keperkotaan dengan hargan lumayan mahal
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja