Tembakau merupakan salah satu komoditas utama kota Jember. Tembakau yang ditanam bukanlah tembakau sembarangan, melainkan tembakau premium dengan jenis Besuki Na Oogst (BNO). Jenis ini adalah salah satu yang berkualitas tinggi di dunia, bahkan dicap sebagai nomor dua di dunia setelah tembakau kuba. Kualitas ini membuat tembakau jember laku diekspor ke pasar Eropa dan Cina.
Berawal dari kebijakan tanam paksa (culture stelsel) di jaman penjajahan Belanda oleh Gubernur Jenderal Van Bosche, tembakau mulai ditanam di tanah Jember. Kegagalan sempat menghampiri, sehingga dibentuklah balai penelitian Besoekisch Profstation, diambil dari nama wilayah yang ditanami yaitu daerah Besuki. Hal ini berwujud pada penemuan jenis tembakau Besuki Na Oogst (BNO) yang masih eksis hingga sekarang.
Tembakau jember sebagian besar diolah menjadi cerutu, berbeda dengan tembakau kudus, temanggung, dan gresik yang biasanya diolah menjadi rokok kretek. Perbedaan inilah yang membuat tembakau Jember menjadi spesial. Tembakau pada cerutu umumnya dibiarkan utuh dan digulung, sedangkan pada rokok kretek tembakau dicacah menjadi serpihan dan ditambah zat-zat lain. Sehingga, rasa tembakau pada cerutu menjadi lebih berat, akan tetapi dengan kandungan nikotin dan tar yang lebih rendah. Cerutu memiliki nilai yang lebih tinggi dalam hal harga dan status sosial dibanding dengan rokok jenis lainnya.
Kisaran harga cerutu jauh lebih tinggi daripada rokok biasa, yaitu pada angka Rp.790.000,00 untuk satu pak. Hal ini membuat cerutu tidak begitu dilirik oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia. Pemasaran cerutu di Indonesia hanya terbatas pada kota-kota besar saja, seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Pemasaran cerutu justru lebih luas di luar negeri. Diantaranya adalah Jerman, Turki, Malaysia, Cina, dan Swedia.
Saat ini pengelolaan komoditas tembakau ada di bawah otoritas PT Perkebunan Nusantara X (PTPNX), serta beberapa perusahaan swasta, salah satunya PT Boss Image Nusantara (PT BIN) yang di bangun oleh Abdul Kahar Muzakir, seorang ahli tembakau Jember. Tembakau yang diekspor biasanya dalam bentuk daun tembakau kering yang sudah disortir berdasarkan warna, jenis, dan ukuran. PT BIN memiliki cara yang berbeda dengan mengolah dahulu tembakau menjadi cerutu sebelum diekspor. Dengan cara ini, cerutu memiliki harga jual yang lebih tinggi ketimbang tembakau kering. PT BIN juga menyerap banyak tenaga kerja terutama dari kalangan perempuan. Keberadaan perusahaan cerutu memiliki andil dalam pembukaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Mata pencaharian masyarakat sebagai petani tembakau diwariskan secara turun-temurun sejak jaman Belanda hingga saat ini. Oleh, karena itu keberadaan tembakau memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat dan budaya Jember. Dapat dilihat dari pakaian adat khas jember yang dominan berwarna hijau dan memiliki corak daun tembakau, serta tari adat Jember yaitu Tari Lahbako yang menggambarkan kaum perempuan sedang memanen daun tembakau. Begitu berpengaruhnya komoditas tembakau bagi Kabupaten Jember, sehingga Pemerintah Kabupaten Jember mendirikan Museum dan Perpustakaan Tembakau Jember.
Daftar rujukan :
Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. 2017. Cerutu Produksi Jember. (http://jatimprov.go.id/read/umkm/cerutu-produksi-jember ), diakses pada 14 Agustus 2018.
Muhammad, Azami. 2016. Komunitaskretek.id : Mari Mengenal Cerutu Jember yang Mendunia. (https://komunitaskretek.or.id/ragam/2016/12/mari-mengenal-cerutu-jember-yang-mendunia/), diakses pada 14 Agustus 2018.
Permadhi, Agus. 2017. Museum Tembakau​, Wisata Edukasi yang Membuka Hati Untuk Tidak Membenci Tembakau Lagi. (https://www.tempat.me/wisata/Museum-Tembakau ), diakses pada 15 Agustus 2018.
Wibisono, Nuran. 2017. Tirto.id : Hikayat Cerutu dari Havana hingga Jember. (https://tirto.id/hikayat-cerutu-dari-havana-hingga-jember-csZu ), diakses pada 14 Agustus 2018.
Wibisono, Nuran. 2017. Tirto.id : Kenekatan Kahar Muzakir Mengembangkan Tembakau Kuba. (https://tirto.id/kenekatan-kahar-muzakir-mengembangkan-tembakau-kuba-csZJ ), diakses pada 14 Agustus 2018.
Wibisono, Nuran. 2017. Tirto.id : Produksi Cerutu Havana di Jember. (https://tirto.id/produksi-cerutu-havana-di-jember-csZv ), diakses pada 14 Agustus 2018.
Wicaksono, Erwin. 2018. Tribunnews : Ini Dia Cerutu Rasa Kuba Made In Jember Sudah Ekspor ke Penjuru Dunia Lho. (http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/03/29/ini-dia-cerutu-rasa-kuba-made-in-jember-sudah-ekspor-ke-penjuru-dunia-lho), diakses pada 14 Agustus 2018.
#OSKMITB2018
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja