|
|
|
|
Surak Ibra, Kesenian Tradisional Kabupaten Garut Tanggal 16 Aug 2018 oleh Oskm18_16418274_nurfauziah . |
Kesenian tradisional di era globalisasi semakin tak dikenal, dan bahkan terancam mengalami kepunahan. Kaum pribumi lebih banyak mengenal budaya dan seni modern dibandingkan dengan kesenian tradisional. Namun tak sedikit daerah-daerah di Indonesia yang masih melestarikan kesenian tradisional daerahnya. Salah satunya kesenian surak ibra dari kabupaten Garut. Kesenian surak ibra ini berasal dari kampung Sindangsari, desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Kesenian tradisional ini juga dikenal dengan istilah boboyongan. Masyarakat kampung Sindangsari berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan kesenian tradisional daerah mereka.Setiap kesenian biasanya memiliki makna filosofi tersendiri. Menurut sejarah, kesenian surak ibra ini lahir sebagai bentuk perlawanan kaum pribumi terhadap kekejaman pemerintah kolonial Belanda serta menggambarkan kegotong-royongan serta keinginan untuk mandiri. Hal itulah yang menyebabkan kesenian ini dimainkan oleh 40 hingga 100 orang pemain. Adapun alat musik yang digunakan dalam kesenian ini yaitu obor dari bambu, seperangkat dogdog, angklung, seperangkat gendang pencak, keprak, dan kentongan bambu. Namun, dalam sejarahnya, ada versi lain yang mengatakan bahwa surak ibra ini diciptakan oleh Pak Ibra, penduduk Kecamatan Cibatu, Garut. Dalam pementasan surak ibra versi Cibatu ini, biasanya mengandung hal-hal mistis, karena para pemain tidak sadarkan diri akibat kerasukan. Pertunjukannya juga diawali dengan mempersembahkan sesaji sehari sebelum pementasan. Pementasan kesenian surak ibra ini biasanya dilakukan pada momen-momen tertentu, seperti pada saat memperingati hari jadi Garut atau hari kemerdekaan Indonesia. Biasanya para pemain akan memboyong (mengangkat dan melempar-lempar, kemudian ditangkap kembali) seorang tokoh, tokoh tersebut merupakan simbol pemimpin yang mempersatukan masyarakat, biasanya tokoh itu adalah bupati. Semarak dan gembira suasana pertunjukkan tersebut. Pemain yang berjumlah 40-100 orang pemain itu memeragakan juga pencak silat dengan diiringi kendang pencaknya. Kesenian surak ibra ini semakin tidak dikenal oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat kabupaten Garut seiring dengan majunya arus globalisasi. Namun, setiap perayaan hari jadi Garut, kesenian surak ibra selalu dipertunjukkan.
Daftar Pustaka : https://www.kamerabudaya.com/2017/10/surak-ibra-kesenian-tradisional-dari-garut-jawa-barat.html http://jelajahgarut.com/surak-ibra-khas-garut/
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |