Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Barat Kuningan
Sunan Kalijaga dan Ikan Kerangka Tulang
- 10 Juli 2018

Suatu hari, Sunan Kalijaga pergi menuju Kajene, Kuningan.

Dalam perjalanannya, Sunan Kalijaga menyamar dengan berpakaian compang-camping sehingga tidak dikenali oleh penduduk.   

Begitu tiba di Kajene, Sunan Kalijaga langsung menuju kolam keramat Cigugur peninggalan Ki Gede Padara.

Di sana ia beristirahat sambil makan siang dengan bekal yang dibawanya.

Ketika makannya hampir selesai, tiba-tiba terdengar suara adzan duhur dari masjid terdekat.

“Alhamdulillah, ternyata sudah masuk waktu sholat duhur,” gumam Sunan Kalijaga.

Ketika itu, Sunan Kalijaga mengamati ikan sisa makannya yang hanya tinggal tulang dan durinya saja.

Lalu dengan mengucapkan kalimat bismillahirohmanirrohim, Sunan Kalijaga melemparkan tulang dan duri ikan itu ke kolam keramat Ki Gede Padara.    

Dan… tiba-tiba keajaiban terjadi!

Seketika itu juga, ikan yang tinggal tulang dan durinya tersebut berubah menjadi ikan hidup.

Ikan itu bisa berenang ke sana ke mari di dalam air, meski hanya cuma memiliki kepala, tulang, dan durinya saja.

Para penduduk yang menyaksikan keajaiban tersebut langsung kaget dan menghampiri Sunan Kalijaga.

“Ampun, Kanjeng Sunan. Kami tidak mengetahui kedatangan Kanjeng Sunan….”

“Kepada kalian aku berpesan, suatu saat nanti siapa saja yang beruntung bisa melihat ikan itu, insya Allah ia akan mendapatkan kemuliaan dalam hidupnya dan semua cita-citanya akan tercapai.” 

Pada saat itu, si ikan kerangka mendadak menghilang dari pandangan mereka.

Sampai saat ini, kolam keramat Cigugur, masih bisa dikunjungi di daerah Kuningan.  

Pesan Moral
Peristiwa menakjubkan hanya bisa terjadi atas seizin dan kekuasaan Tuhan.

(Cerita dan Dongeng Rakyat Provinsi Jawa Barat)

 

Sumber: http://www.ebookanak.com/cerita-dan-dongeng-anak/101-cerita-nusantara/sunan-kalijaga-dan-ikan-kerangka-tulang/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU