Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Suku Kalimantan Timur Kutai Kartanegara
Suku Dayak di Kutai Kartanegara
- 19 Mei 2014
Secara etimologis Dayak diartikan sebagai salah satu kelompok penduduk “asli” Pulau Kalimantan yang menempati hampIr seluruh bagian pulau ini bahkan sampai ke Malaysia. Pemukiman mereka berada dekat pantai, muara-muara sungai, percabangan anak sungai (besar maupun kecil) serta di daerah – daerah pedalaman. Suku Dayak yang tinggal di Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari beberapa puak. Puak ini dibagi lagi dalam suku kecil seperti Dayak Kenyah, benuaq, Bahau, Tunjung, Tegalan, Tumbit, Pusuk, Malinau, Bau, Punan, Berusu, Kayan, Basap, Labbu, Penihing, Long Galat, Saputan, Modang, Bentian, Burotmata dan Busung. Namun jika dilihat dari jumlah komunitasnya hanya ada enam kelompok besar yakni Kenyah, Benuaq, Tunjung, Modang, Bahau dan Punan.
 
Suku Dayak memanfaatkan sumber daya alam yang ada disekitarnya untuk pangan, sandang dan teknologi tertentu. Untuk kebutuhan social mereka mengembangkan berbagai macam adat, tradisi dan system kepercayaan dengan melaksanakan berbagai macam upacara adat dan tradisi. Masyarakat suku Dayak mengembangkan ekspresi dalam berbagai wujud seni yang menghasilkan ciri budaya sebuah kelompok etnik dengan berbagai ragam hias yang tampak pada pakaian, wadah-wadah dengan hiasan manik-manik, hiasan pada dinding rumah, tameng, tiang totem (belawing), pintu, tutup kepala (seraung) dan topeng hudog. Hiasan-hiasan ini menampilkan motif burung enggang, harimau, anjing, naga, monyet, wajah manusia (udog), tempayan dan motif geometris. Hiasan dekoratif pada bagian rumah panjang (lamin) baik berupa biota laut atau hewan lainnya dipadu dengan unsur geometric yang berkaitan dengan status social seseorang.
 
Seluruh potensi sumber daya budaya yang dimiliki oleh suku Bangsa Dayak diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya telah meninggalkan jejak budaya yang beraneka ragam. Ada dua golongan yaitu yang bersifat fisik (tangible) berupa tinggalan arkeologi dan non fisik (intangible) berupa nilai budaya, kearifan local maupun pranata social yang didukung oleh Suku Dayak.
 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline