Kota yang terletak di provinsi Kalimantan Barat ini menyimpan segudang kuliner. Dengan julukan kota seribu klenteng, sudah sepantasnya Singkawang menjadi destinasi wisata di pulau Kalimantan. Kota yang terdiri dari 3 suku mayoritas yaitu Tionghoa, Dayak dan Melayu akan membuat para penggila makanan terpukau dengan kesatuan citarasa dari tiga budaya tersebut. Salah satu kuliner Singkawang adalah SOTONG KANGKUNG.
Sotong yakni seafood sejenis cumi-cumi, tapi keduanya berbeda. Bentuk sotong cenderung lebih pipih. Hewan ini dapat ditemukan di hampir semua perairan berukuran besar, misalnya di air tawar, air payau, atau air asin pada kedalaman yang bervariasi. Point plus-nya, hewan ini kaya akan kandungan kalsium serta protein, namun rendah energi. Kangkung yang digunakan dalam sajian ini cukup unik karena kangkung pilihan yang ditanam sendiri dan selalu dialiri air bersih.
Bahan-bahan:
Langkah pembuatan:
1. Rebus sebentar kangkung hingga layu, angkat. Siram air dingin, tiriskan.
2. Bersihkan sotong lalu kerat-kerat. Lumuri jeruk nipis, lada dan sedikit garam. Biarkan beberapa menit.
3. Panaskan mentega, lalu tumis bawang bombay hingga harum. Masukkan bawang putih dan jahe, lalu tumis kembali.
4. Tambahkan aneka saus, merica, gula dan garam. Masukkan sotong, aduk rata. Sesaat sebelum api dimatikan, masukkan air jeruk nipis. Angkat, tambahkan daun bawang
5. Letakkan kangkung dalam piring saji, siram tumisan sotong. Taburi kacang goreng.
sumber : https://cookpad.com/id/resep/258078-sotong-kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.