Soto kemiri merpakan makanan khas dari Pati, Jawa Tengah. Diberi nama soto kemiri dikarenakan menggunakan kemiri sebagai bumbu yang menghaslkan aroma dan rasa kemiri yang kuat. Sejarah menyebutkan soto kemiri berasal dari dukuh Kemiri, Desa Sarirejo Kabupaten Pati, yang dulunya merupakan hutan rempah-rempah Kemiri. Karena itulah disebut Soto Kemiri. Dan memang kebanyakan penjual Soto Kemiri awalnya berasal dari dukuh tersebut, yang menjual dagangan di sepanjang Jalan Kembang Joyo sekitar dukuh Kemiri. Kemudian tampilan daging ayam dalam soto ini tidak disuwir-suwir melainkan disajikan dalam potongan-potongan kecil sebagai lauk terpisah.
Berikut adalah cara membuat soto kemiri
Bahan:
1 ekor ayam kampung, potong dengan bentuk dan ukuran sesuai selera.
500 mililiter santan yang dibuat dari 0,5 butir kelapa.
2 liter air putih.
Minyak sayur secukupnya untuk menumis.
Bumbu yang harus dihaluskan:
5 siung bawang putih.
10 siung bawang merah.
6 butir kemiri yang sudah disangrai.
Kunyit seukuran 2 ruas jari kelingking.
Kencur seukuran 3 ruas jari kelingking.
Bumbu pelengkap:
2 lembar daun salam.
Garam secukupnya.
Gula pasir secukupnya.
Lada putih bubuk secukupnya.
Bahan pelengkap:
75 gram tauge, seduh dengan air panas.
1 utas daun seledri, iris tipis.
2 utas daun bawang, iris tipis.
Bawang merah goreng secukupnya.
Cabai rawit yang sudah direbus secukupnya.
Kecap manis secukupnya.
Jeruk nipis secukupnya.
Nasi
Tips:
1. Disarankan untuk menggunakan ayam kampung yang masih muda.
2. Bahan pelengkap yang digunakan dapat disesuaikan selera.
Cara membuat soto kemiri khas Pati:
1. Rebus ayam kampung dengan air putih bersama daun salam sampai mengeluarkan kaldu, tiriskan, saring air kaldu sampai mendapatkan 1,5 liter.
2. Panaskan minyak sayur untuk menumis.
3. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai harum dan matang.
4. Tuangkan air kaldu dan masukkan daging ayam, rebus sampai mendidih.
5. Tuangkan santan, masak sambil diaduk perlahan sampai mendidih, kecilkan api kompornya.
6. Tambahkan garam, gula pasir, lada putih bubuk, masak sampai daging ayam kampung menjadi empuk.
7. Tambahkan daun bawang, aduk sebentar, matikan api kompornya.
8. Susun nasi atau lontong di wadah saji.
9. Tambahkan bahan pelengkap, siram dengan kuah soto kemiri dan jadikan daging ayam kampung yang tadi dimasak sampai matang dan empuk sebagai lauk
Referensi:
https://isroi.com/2012/11/28/kuliner-khas-pati-sego-gandul-gajah-mati-soto-kemiri/
http://kmtk.ums.ac.id/sinurul/resep-soto-kemiri-khas-pati/
http://www.kompasiana.com/wahyu_sapta/mengenal-soto-kemiri-soto-khas-kota-pati_5897f9e4569373c4048b456e
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja