Soto ini adalah makanan khas Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Makanan ini tentunya menjadi tujuan kuliner bagi pendatang yang sedang berkunjung ke Banjarmasin. Bahan utama dari soto ini tentunya adalah daging ayam yang biasanya disajikan dengan disuwir-suwir. Selain itu, bahan pelengkapnya juga bervariasi seperti telur ayam yang sudah dipotong-potong, perkedel kentang, bihun (atau biasanya juga disebut dengan so-un), sampai pelengkap kecil seperti seledri, daun bawang, dan bawang goreng. Untuk menambah kesedapan rasa, biasanya dapat menambahkan limau atau jeruk nipis, dan beberapa orang juga suka menambahkan kecap untuk meningkatkan cita rasa dari soto banjar ini sendiri. Kuahnya yang berwarna bening kehijau-kuningan juga tidak bisa asal dibuat dengan sembarangan. Tentunya untuk membuat kuahnya sendiri dibutuhkan banyak rempah yang dapat meningkatkan keharuman dan cita rasa seperti cengkeh, lengkuas, kemiri, daun salam, dan masih banyak rempah lain. Sekilas mungkin soto banjar ini terlihat seperti soto ayam biasa, namun yang membedakannya adalah, soto banjar tidak menggunakan kunyit. Lalu dari mana kita bisa mendapatkan karbohidrat? Dari ketupat. Ketupat adalah nasi yang sudah dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda dan berbentuk belah ketupat. Atau bisa juga soto banjar ini dinikmati dengan menggunakan nasi, namun biasanya makanan ini lebih bisa disebut dengan nama sop banjar. Rasa soto ini tentunya akan sangat melekat di lidah para penikmat karena menyisakan rasa yang unik dan menarik untuk dicoba lagi. Sekarang juga sudah ada produk mie instan yang menjual rasa soto banjar ini dengan 2 versi, yaitu ‘Soto Banjar’ dan ‘Soto Banjar Limau Kuit’ yang hanya dijual di Kalimantan Selatan dan tidak bisa didapatkan di luar daerah.
Jika berkunjung ke Banjarmasin, tentunya belum lengkap jika belum mencoba Soto Banjar yang menjadi khas daerah ini. Mari mencoba dan menyebarluaskan berita tentang Soto Banjar agar dikenal seluruh masyarakat Indonesia hingga mancanegara!
sumber foto : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Sop_Banjar_Bang_Amat.jpg
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...