Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Patung Jawa Barat Bogor
Situs Purwakalih
- 12 Februari 2015

Situs Purwakalih mudah dicapai dengan kendaraan umum atau roda empat, jurusan Merdeka -Cisarua, atau Sukasari-Bulbulak. Dengan batas-batas situs, warung di sebelah utara, sebelah selatan tebing stasiun Batu Tulis, barat Jalan Lawang Gintung-Jalan Batu Tulis dan timur warung. 

Situs Purwakalih mempunyai luas areal 39 m², yang di dalamnya terdapat bangunan bercungkup berukuran 6 m²,  berada di sisi Jalan Lawang Gintung, termasuk ke dalam Rt.I/Rw.II, Desa Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan. Berada pada koordinat 106°48' 557" BT dan 06° 37'391" LS, dengan ketinggian 327 di atas permukaan air laut.

Dahulu masyarakat mengenal situs ini dengan nama situs Purwa Galih, namun sekarang masyarakat setempat lazim mengenalnya dengan sebutan situs Purwakalih,  dan situs ini dianggap sebagai salah satu pintu masuk ke keraton Kerajaan Pajajaran. Tahun 1911, Pleytte masih mencatat nama Purwa Galih. Disana terdapat tiga patung yang menurut penuturan penduduk setempat dinamakan Patung Purwa Galih, Galap Nyawang dan Kidang Penanjung. Ketiga patung tersebut dijumpai dalam Babad Pajajaran yang ditulis di Sumedang tahun 1816 pada masa Bupati Pangeran Kornel, kemudian disadur dalam bentuk puisi (tembang) pada tahun 1862. 

 

Situs Purwakalih ditemukan secara tidak sengaja tahun 1991, pada waktu penggalian tanah oleh para pekerja yang sedang melaksanakan pelebaran jalan.   Ditemukan arca-arca dari batu yang letaknya ± 300 m sebelah selatan dari keberadaan situs Batu Tulis dan ± 200 m sebelah utara Makam Kramat Batu Tulis, pada masa kepemimpinan Wali Kota Suratman. Temuan situs Purwakalihnnya, terdiri dari:

 

Arca 1; tidak proporsional.

Arca 2; tidak utuh, bagian kakinya terputus dan kedua tangannya silang menyatu di dada,  kepalanya tidak ada seperti terputus oleh penggalan senjata tajam. 

Arca 3; tangan menyatu di dada dengan kepala berkerudung. 

Situs terdiri dari batu datar, menhir, dan arca bercorak megalitik yang berjumlah 7 buah. Untuk mencapai ke lokasi situs, cukup mudah. Potensi budaza ini cukup bagus bila dikembanghkan sebagai objek wisata budaya. Sarana yang perla dibenahi yang memadai, sehingga pengunjung yang menggunakan roda empat dapat parkir dengan leluasa, tidak parkir di pinggir Jalan umum.

 

Lokasi: Jalan Lawang Gintung, Desa Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan.

Koordinat : 06° 37'391" S , 106°48' 557"E 

Telepon: -

Email: -

Internet: -

Arah: Situs Purwakalih mudah dicapai dengan kendaraan umum atau roda empat, jurusan Merdeka-Cisarua atau Sukasari-Bulbulak. 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa