Betawi atau lebih sering dikenal DKI Jakarta merupakan salah satu pusat pemerintahan negara kita tercinta, Indonesia. Ternyata, tidak hanya itu ciri khas Betawi lho! Betawi juga memiliki banyak kebudayaan yang spesial jika dibandingkan dengan daerah atau negara lain. Salah satunya adalah Silat CIngkrik. Wah, apa itu Silat Cingkrik?
Silat Cingkrik merupakan salah satu aliran silat Betawi. Awalnya aliran ini berasal dari daerah Rawa Belong, Kecamatan Kebon Jeruk, Jawa Barat. Silat Cingkrik ini kini telah tersebat ke berbagai tempat di Jakarta dan berbagai daerah. Dalam silat ini beberapa gerakannya adalah berlompat-lompat dengan satu kaki. Gerakan melompat ini disebut Orang Betawi 'jejingkrikan'. Kemudian, kata inilah yang mendasari nama silat ini, yakni Jingkrik, Cingkrig, atau Cingkrik.
Aliran Silat jenis ini telah berkembang diberbagai daerah dengan jurusan yang berbeda. tidak seluruh gerakannya berbeda, melainkan hanya jurus membuka gerakannya. Salah satu faktor yang membuat silat ini berkembang dengan pesar adalah singkatnya waktu yang diperlukan untuk memperlajari silat ini. Umumnya, jurus-jurus Cingkrik dapat dikuasai seseorang dalam waktu 6 bulan dengan latihan yang teratur. Hingga saat ini, Silat Cingkrik memiliki 12 jurus.
Saat ini, telah terdapat banyak sanggar untuk berlatih pencak silat. Salat satu sanggar yang masih melestarikan Silat CIngkrik ini adalah Sanggar Si Pitung. Sanggar si Pitung terdapat di kawasan Rawa Belong, Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Masyarakat yang merasa tertarik da ingin mempelajari silat ini dapat memperoleh latihan silat di sanggar ini. Ayo, lestarikan pencak silat Betawi!!
#OSKMITB2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang