Di antero Tanah Rencong, hampir semua keude bu (kedai nasi) menyediakan masakan yang disebut sie itek. Secara harafiah, sie itek berarti kuah bebek. Sama seperti sie kameng yang berarti kuah kambing. Tetapi, hampir dapat dipastikan bahwa sie itek maupun sie kameng adalah masakan berkuah dengan rasa kari. Bedanya, ada yang karinya kental, ada pula yang encer.
Sie itek juga umumnya hadir dalam dua varian, yaitu: masak merah dan masak putih. Sie itek masak merah memang kuahnya berwarna merah, karena salah satu bumbu utamanya adalah cabe merah. Sedangkan sie itek masak putih lebih mirip masakan opor di Jawa, berwarna pucat, dan tidak pedas. Sebagian orang menyebut sie itek masak putih ini dengan sebutan masak kurma. Padahal, masakan ini sama sekali tidak memakai kurma sebagai bahan maupun bumbu.
Sajian kari bebek khas Aceh ini memang merupakan masakan khas daerah yang paling populer. Masakan ini memang lemak nian, mudah disukai siapapun juga. Istimewanya, sekalipun bahan bakunya adalah bebek, tetapi tidak ada aroma anyir yang biasanya menyertai bebek. Soalnya, sangat banyak rempah dan bumbu aromatik yang dipakai, sehingga masakan ini memang langsung menguar aroma harum.
Dalam hal sie itek, aroma yang paling menonjol dihasilkan oleh daun temurui (juga disebut daun kari atau salam koja) dan daun pandan yang dipakai untuk mengikat setiap potong bebek yang dimasak. Rempah harum yang dipakai adalah ketumbar dan jintan (dalam bahasa Aceh disebut jira). Bahkan, ada dua jenis jintan yang dipakai dalam masakan ini, yaitu: jintan (cumin dan jira ikan (fennel, adas manis). Jira ikan ini memang biasa dipakai untuk memasak ikan guna menghilangkan aroma amis atau anyir. Penggunaannya dalam masakan bebek juga untuk menyirnakan aroma bebek yang khas.
Banyaknya rempah dan bumbu yang dipakai - setiap dapur punya cara masak berbeda, rata-rata antara 12-20 jenis rempah dan bumbu - membuat masakan ini benar-benar terasa rich. Gurihnya sangat intens. Beberapa dapur bahkan membuat versi kuah yang reduced sampai kental. Selain itu, penggunaan kelapa gongseng - yaitu kelapa parut yang disangrai dan kemudian ditumbuk sampai keluar minyaknya - menciptakan tekstur yang istimewa pada kuahnya.
Karena sie itek masak merah bercitarasa pedas, biasanya selalu ada sie itek masak putih bagi mereka yang tidak bisa makan pedas - khususnya anak-anak. Bumbu dan rempahnya sama. Bedanya, sie itek masak putih sama sekali tidak memakai cabe dan merica. Sie itek masak putih bahkan lebih menonjol kegurihannya karena biasanya ditambah kemiri.
Bila tidak suka bebek, bisa diganti dengan ayam. Masakannya disebut sie manok. Kecintaan warga Aceh terhadap bebek membuat sie manok justru sangat jarang dijumpai di Tanah Rencong ini.
Kuliner pusaka Aceh ini untungnya hingga kini masih sangat populer dan merupakan masakan sehari-hari yang mudah dijumpai. Sie itek juga tetap terhaga martabatnya karena merupakan masakan wajib yang harus ada pada setiap kenduri dan perhelatan.
http://food.detik.com/read/2011/02/14/165140/1571137/908/sie-itek-merah-putih
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.