Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Dongeng Fabel Bali Bali
Si Tikus dan Burung Garuda
- 24 Desember 2018

Pada zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Pulau Bali. Kerajaan itu bernama Kerajaan Soma Kencana. Kerajaan ini dipimpin oleh Raja Suliawana. Baginda Raja membawa rakyatnya dalam kemakmuran. Namun, suasana tenteram ini terusik, ketika dikabarkan seekor burung Garuda merusak tanaman serta memburu sapi dan babi. Bahkan Garuda ini sungguh berbahaya, karena juga membunuh anak-anak penggembala.

Rakyat melaporkan kejadian ini pada Baginda Raja, termasuk kerusakan yang ditimbulkannya. Maka, Baginda Raja bermusyawarah dengan semua Patih dan Punggawa mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini. Dengan peralatan yang ada, seperti jerat, jaring, atau getah tidak mungkin dapat menangkap apalagi membunuh Garuda si pembuat onar. Akhirnya diputuskan, siapa saja yang mampu menyingkirkan burung Garuda raksasa, ia akan diberi jabatan penting di istana Raja.

Dalam sekejap, pengumuman itu tersiar ke mana-mana. Orang-orang ramai membicarakannya. Tikus pun mendengarnya. Bersama kawan-kawannya, ia berunding untuk menolong raja dan rakyatnya. Kebetulan, Tikus dan burung Garuda sudah kenal sebelumnya. Ia sudah menemukan cara untuk melumpuhkannya.

Suatu hari Garuda menemui si Tikus.

Ia berkata, "Hai Tikus, temanku, aku minta tolong. Carikan kutu di kepalaku. Aku susah tidur, karena gatal di kepalaku ini tak terkatakan."

"Begini saja, pekerjaan mencari kutu itu soal gampang. Tapi aku sendirian tidak mampu mencari seluruh kutu, karena bulumu banyak. Kalau begitu, aku akan mengajak teman-temanku agar kutumu habis tidak tersisa," demikian tipu muslihat si Tikus.

"Usulmu bagus sekali. Baiklah, cari temanmu dan bawa ke sini." Kemudian Tikus itu pergi.

Sebentar saja, si Tikus menghimbau teman-temannya. Ribuan tikus sudah berkumpul. Sungguh pemandangan yang menyeramkan, beribu-ribu tikus mencari kutu ke sekujur tubuh burung Garuda. Dengan posisi jongkok, burung Garuda memejamkan mata sampai terkantuk-kantuk. Tanpa disadari, tikus-tikus itu menggerogoti bulu-bulu Garuda, khususnya bulu di bagian sayap. Sehelai demi sehelai hingga semua bulu terlucuti dari tubuh dan kepada burung Garuda. Akhirnya, Garuda sadar bahwa ia tidak tak berbulu lagi. Ia sungguh marah, tetapi tak berdaya.

Saat itu juga Tikus melapor kepada Kelian Banjar. Tidak lama kemudian, kentongan dipukul bertalu-talu, tanda adanya bahaya. Anggota Banjar bersenjatakan bokat, tongkat, dan lain-lain berlari ke arah burung Garuda. Akhirnya, Garuda itu mati mengenaskan. Kelian Banjar melaporkan kepada Baginda, bahwa Garuda berhasil disingkirkan untuk selama-lamanya. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari upaya si Tikus melucuti bulu Garuda.

Akhirnya si Tikus diberi kedudukan pemekel, dengan sebutan "Jero Ketut". Oleh sebab itu, bila tikus dibinasakan, karena merusak padi dan palawija, harus dilaksanakan upacara Pengabenan Tikus.

Pesan moralnya adalah bagaimana pun keadaannya, kita hendaknya tidak melupakan jasa seseorang, siapa pun orangnya.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline