Tidak lengkap rasanya bila tidak membeli wajit Cililin sebagai makanan oleh – oleh khas Kabupaten Bandung Barat ketika berkunjung kesana. Tetapi wajit Cililin memang tidak sepopuler dodol Garut, padahal wajit dan dodol memiliki beberapa kemiripan seperti rasanya yang manis karena di dalamnya terdapat gula aren. Bentuknya yang mngerucut dan dibungkus oleh daun jagung yang sudah kering sehingga tampak cantik dan indah. Bahan dasarnya pun terbuat dari beras ketan, gula aren dan sedikit vanili untuk menambah aroma wangi dari wajit.
Dari segi pembuatan wajit Cililin masih menggunakan alat dan cara yang tradisional sehingga citarasanya masih terjaga hingga sekarang. Membuat wajit cukup mudah yaitu dengan cara mencampurkan semua bahan seperti beras ketan dan gula aren serta air lalu dipanaskan dan diaduk hingga wajit mengental. Perlu tenaga yang besar untuk mengaduk wajit dan waktu yang cukup lama sehingga diperlukan kesabaran.
Konon, pada zaman dahulu wajit hanya bisa dimakan oleh kalangan bangsawan saja tetapi sekarang makanan khas ini dapat dimakan oleh siapa saja. Wajit menjadi salah satu buah tangan yang sering diburu oleh para pelancong di Kabupaten Bandung Barat terutama ketika musim lebaran dan naik haji. Banyak toko yang menjual berbagai macam wajit, tetapi sentra dari pembuatan wajit ada di Sumur Bandung, Cililin.
Tidak semua orang di Indonesia mengenal makanan khas daerah meraka masing-masing. Pada zaman sekarang banyak orang yang lebih merasa bangga ketika makan makanan- makanan barat daripada makanan khas daerah dimana mereka berasal. Oleh karena itu, kita harus memulai mengetahui makanan khas daerah kita masing-masing dan senantiasa mempromosikannya kepada masyarakat lainnya agar masyarakat Indonesia selalu bangga terhadap makanan khas yang ada Indonesia.
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang