Bir Pletok atau juga biasa dikenal dengan sebutan "Bandrek" merupakan minuman khas dari Jakarta. Minuman ini merupakan hasil imitasi atau tiruan dari "wine" buatan masyarakat Barat. Menurut peneliti budaya Betawi, pada mula terbuatnya Bir Pletok yaitu banyak masyarakat Betawi yang sering menyaksikan pesta yang diselenggarakan oleh orang Belanda dan wine sebagai suguhan di pesta tersebut. Masyarakat Betawi merasa iri karena belum pernah mencoba wine, dikarenakan wine dilarang sebab dapat memabukkan dan ada larangan dalam ajaran Islam. Lalu masyarakat Betawi membuat Bir Pletok sebagai tandingan dari wine buatan Barat. Namun, Bir Pletok memiliki rasa berbeda dengan wine. Rasa manis, pedas jahe sebagai penghangat tubuh dan tidak ada kandungan alkohol yang memabukkan. Wine dan Bir Pletok serupa soal warna, sama-sama memiliki warna merah kecoklatan. Sebutan "Pletok" tersebut juga memiliki filosofi menurut masyarakat Betawi yaitu suara yang terdengar ketika membuka tutup botol bir. Oh iya jangan khawatir! Bir Pletok dapat disajikan di rumah untuk menemani hari-hari kita lho!
Bahan-bahan membuat Bir Pletok: Bahan inti: - 4 buah jahe / secukupnya, sebagai rasa pedas nan hangat bagi tubuh - 4 batang serai / secukupnya, sebagai perasa dan pewangi bir - 3 daun pandan / sesuai selera, sebagai pewangi bir - Kayu secang secukupnya sebagai pewarna bir - Gula pasir secukupnya sesuai selera kemanisan
Bahan tambahan lain jika sesuai selera: - Kayu manis sebagai pewangi dan perasa bir - Kapulaga sebagai pewangi dan perasa bir - Cengkih sebagai pewangi dan perasa bir - Pala sebagai pewangi dan perasa bir
Cara membuat Bir Pletok: - Rebus air sampai mendidih - Tumbuk jahe sampai hancur - Tumbuk bagian ujung serai - Masukan semua bahan inti dan bahan tambahan (jika sesuai selera) ke dalam air mendidih tersebut - Aduk hingga merata dan hingga warna nya sudah merah kecoklatan - Sajikan dalam keadaan hangat ataupun dingin
Selamat mencoba di rumah! :)
Sumber: - Resep pribadi keluarga - "Sejarah Bir Pletok Betawi Tiruan Anggur Barat Tanpa Alkohol" http://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150622154243-262-61620/sejarah-bir-pletok-betawi-tiruan-anggur-barat-tanpa-alkohol/ diakses pada Jumat 10 Maret 2017 pukul 16:15
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang