Alat Musik
Alat Musik
Alat Musik Nusa Tenggara Barat Sumbawa
Serune
- 6 Januari 2019

Serune adalah alat musik tiup dari Sumbawa, NTB. Serune termasuk dalam golongan alat musik aerofon yang berlidah. Seperti halnya klarinet, warga setempat menyebut lidah serune ini dengan istilah ela.

Bahan pokok dari Serune adalah buluh (jenis bambu kecil) dan daun lontar. Lolo dan anak lolo terdiri dari buluh, sementara serumung ode dan serumung rea dibuat dari daun lontar yang tergulung membentuk kerucut atau cerobong.

 

Pada lolo terdapat enam bongkang (lubang) di atas, dan satu lubang terletak di bawah. Cara melubanginya menggunakan kawat besar yang dibakar. Jarak antara lubangnya diukur dengan mengambil ukuran keliling lolo.

Sedang lubang yang ada di bawah, jaraknya setengah dari jarak antara dua lubang jalan memanjangkan dan memendekkan serumung.

Untuk menyetem suara Serune dalam proses pembuatannya dibutuhkan keahlian khusus, karena untuk menghasilkan suara serune yang bagus harus memiliki ketepatan antara ela anak lolo dan lolo.

Cara memainkan Serune adalah dengan meniup serumung ode (cerobong kecil) yang berfungsi untuk menahan nafas agar tetap berada pada serumung. Letakkan penjarian pada lubang Lolo (batang). Maka serumung rea (cerobong besar) akan berfungsi sebagai resonator.

 

Pada Anak lolo, bagian lolo yang lebih kecil, terdapat ela (lidah) yang akan menjadi sumber suara. Tehnik meniup Serune, mula-mula menarik nafas melalui hidung, disimpan pada rongga mulut, lalu dikeluarkan melalui tiupan. Meniup serune tidak menggunakan lidah, cukup dengan hembusan udara dalam mulut.

Namun tetap memerlukan keahlian dan pengalaman untuk memperoleh suara serune yang mantap dan tepat. Untuk mendapatkan nada ‘do’ pada serune, tiup serune dengan menutup semua lubang pada lolo, begitu pun lubang di bawah. Untuk nada ‘re’, tutup semua lubang pada lolo bagian atas dan buka lubang pada lolo bagian bawah. Nada mi dengan membuka dua lubang atas paling ujung pada lolo, nada ‘fa’ membuka tiga lubang.

Berikutnya nada ‘sol’ diperoleh dengan menutup dua lubang atas paling pangkal. Semetara untuk nada si hanya dengan menutup satu lubang paling pangkal pada lolo.

Serune tidak termasuk alat musik tradisional yang sakral, karena serune adalah salah satu alat dalam musik orkestra di Sumbawa yang disebut Gong Genang dan bisa dimiliki oleh perseorangan.

Jadi serune bisa dimainkan oleh siapa saja dan bisa diperdengarkan kapan saja. Tidak ada syarat, ritual atau momen khusus untuk bisa memainkannya. Sebenarnya dahulu, menurut cerita, kalau mau memainkan serune harus diasapi terlebih dahulu oleh kemenyan.

 

Tujuannya agar tiupan menjadi bagus dan menarik, serta menangkal gangguan dari orang-orang yang tidak senang. Jika dimainkan di dangau tengah ladang sendirian bisanya untuk mengusir rasa sepi.

Namun jika dimainkan dalam orkestra Gong Genang, maka harus duduk bersila, dengan menggunakan pakaian khas Sumbawa yang terdiri dari baju dan saluar (celana), krealang (kain) khas Sumbawa dan pasapu (ikat kepala). Melalui tiupan serune juga dapat memikat gadis sehingga sang gadis mencari sumber suara serune.

Karena secara fungsinya bukan sebagai sarana ritual, serune pun bisa kita jumpai di Bima dengan nama Serone. Di aceh kita akan menemukan alat yang hampir mirip dengan nama Serune kalee. Dan dalam kebudayaan Batak dikenal pula nama sarune etek dan sarune bolon sebagai salah satu asamble musik Gondang Batak.

sumber :http://www.wacana.co/2012/12/serune-sumbawa/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU