|
|
|
|
Serunai Tanggal 26 Jun 2012 oleh agus deden. Revisi 3 oleh Budaya Indonesia pada 20 Aug 2012. |
Alat Musik Tradisional Minang Serunai atau puput serunai, lebih dikenal sebagai alat musik tiup tradisional Minang. Ia dikenal merata di seluruh Sumatera Barat, baik di darat maupun pesisir. Yang disebut darat terutama luhak nan tigo (Agam, Tanah Datar, dan Limo Puluah Koto), sedangkan pesisir, daerah Sumatera Barat sepanjang pantai Lautan Hindia. Puput serunai biasanya di bunyikan pada acara-acara keramaianadat, seperti perkawinan, perhelatan penghulu (batagak pangulu), dan lain-lain.
Ditiup secara santai oleh perporangan, pada saat memanen padi atau di ladang. Boleh jadi ia dimainkan secara solo atau sendirian, dan bisa pula secara koor, atau digabung dengan alat musik tradisional lainnya, seperti talempong, gendang, dan sebagainya. Alat yang digunakan untuk puput serunai terdiri dari batang padi, sejenis kayu atau bambu, tanduk kerbau atau daun kelapa. Rinciannya begini; untuk bagian penata bunyi, bahannya biasa terbuat dari kayu capo ringkik atau dari bambu talang.
Ukurannya sebesar ibu jari tangan. Capo ringkik itu adalah sejenis perdu, kayunya keras tetapi bagian dalam lunak, sehingga mudah dilubangi. Panjangnya sekitar 20 cm, diberi 4 lubang berjarak 2,5 cm, yang berfungsi mengatur irama. Nadanya hanya do-re-mi-fa-sol atau disebut nada pentatonis. Ini nada yang lazim pada alat musik tradisional Minang.
Sedangklan puput atau bagian yang ditiup bisa terbuat dari kayu atau talang (sejenis bambu) ataupun dari batang padi tua. Lalu ada penyambung. Berfungsi sebagai pangkal puput. Panjangnya sekitar 5 cm terbuat dari kayu keras. Penyambung ini dilubangi untuk saluran nafas bersambungan dengan poros badan dan poros corong. Di bagian belakang penyambung ini berbentuk corong pula dengan garis tengah 2 cm. Kemudian bagian corong, ini adalah bagian serunai yang dibentuk membesar.
Fungsinya untuk memperkeras atau memperbesar volume suara. Bagian ini biasanya terbuat dari kayu (terutama kayu gabus) atau dari tanduk kerbau yang secara alamiah telah berbentuk lancip, ataupun dari daun kelapa yang dililitkan. Panjangnya sekitar 10 sampai 12 cm, dengan garis tengah 6 cm di bagian yang mengembang. Dalam pembuatannya terdapat spesifikasi yang bervarisi di tiap daerah. Malah, pengaturan nada ada pula dengan cara menutup dan membuka permukaan corong. Dalam hal serunai dimainkan bersama instrumen lainnya seperti talempong, gendang, dan gong maka panduan bunyinya sungguh merupakan irama klasik Minang yang amat menyentuh kalbu
Sumber : http://ml.scribd.com/bmgdunia/d/26893358-Kumpulan-Alat-Musik-Tradisional
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |