Sendok adalah alat yang digunakan untuk mengaduk adonan kue. Bentuk “sendok” hampir sama dengan bentuk sendok tempurung, perbedaannya hanya pada tangkainya yang pipih dan sedikit melengkung.
Panjang keseluruhan “sendok” ini adalah 26,5 cm, terdiri dari panjang tangkai 20,5 cm. Lebar ujung tangkai yang pipih 4 cm, diameternya 6,5 cm dan tinggi lubang adalah 4,5 cm. Bahan untuk membuat “sendok” ini adalah kayu lempung dan tumpurung kelapa yang kecil. “Sendok” ini biasanya digunakan untuk mengaduk adonan kue cucur, apam dan lain-lain. “Sendok” ini juga biasa digunakan sebagai takaran kue.
Cara membuat “sendok”:
Carilah kayu lempung dan tempurung kelapa yang kecil.
Kayu lempung dibuat menjadi batang dengan menggunakan gergaji, parang atau pisau tajam.
Belah tempurung menjadi dua bagian dan bersihkan.
Gabungkan batang dan tempurung kelapa tadi dengan menggunakan pasak dari kayu.
Cara menggunakan alat ini adalah dengan memegang “sendok” pada bagian ujung dan aduk adonan kue tersebut. Setelah selesai digunakan “sendok” dicuci hingga bersih kemudian dijemur. Setelah kering “sendok” disimpan di dalam lemari atau di rak piring. Jika “sendok” ini rusak atau patah, maka “sendok” tersebut tidak dapat digunakan lagi, ini berhubungan dengan kepercayaan, pantangan dan penangkalan.
Sendok ini memiliki pantangan dan penangkal bala. Bila sendok patah, orang yang mematahkan akan mendapatkan kesulitan atau dapat menyebabkan sakit. Untuk menghilangkan bala tersebut orang yang bersangkutan harus berlari mengelilingi rumah sebanyak tujuh kali tanpa menggunakan sehelai pakaian pun. Sehingga kegiatan tersebut hanya dapat dilakukan saat tengah malam saja. Setelah itu orang tersebut harus masuk ke dalam sumur, kolam atau parit yang ada di belakang rumah. Lalu orang tersebut mandi air bersih dan mengambil sendok yang telah patah tersebut kemudian dibakar. Tempat pembakaran sendok harus jauh dari rumah, bahkan asapnya pun tidak boleh sampai ke rumah karena akan mendapatkan bala. Selesai membakar sendok, orang tersebut harus mencorengkan arang dari sendok tadi ke keningnya barulah pulang ke rumah kemudian membaca selawat.
Sumber: http://dyahhandayani6arega11.blogspot.co.id/2014/06/alat-alat-memasak-tradisional-suku.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang