×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Ritual

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Ternadi, Dawe, Kudus, Jawa Tengah

Sejarah dan Tradisi Kaliyetno (Ternadi)

Tanggal 05 Aug 2018 oleh Oskm18_16618115_luthfi .

Pada zaman dulu ada seorang berandal atau perampok yang bernama Loka Jaya. Pada suatu hari ia bertemu dengan Sunan Bonang dan ia berkeinginan untuk merampok beliau, tetapi Loka Jaya tidak bisa merampoknya. Sunan Bonang menunjuk ke pohon jati dengan jari telunjuknya lalu jadilah pohon tersebut menjadi emas. Dari kejadian itu Loka Jaya diberi nasehat oleh Sunan Bonang lalu Loka Jaya menyerah dan dia ingin menjadi murid Sunan Bonang. Sunan Bonang menyuruh Loka jaya untuk bertapa sambil menjaga tongkat, yang menurut cerita masyarakat sekitar kejadian itu terjadi di daerah Tuban. Ia disuruh Sunan Bonang untuk bertapa didaerah itu selama satu tahun. Setelah satu tahun berlalu, Loka Jaya didatangi oleh Sunan Bonang dan disuruh untuk  melanjutkan perjalananya. Lalu berjalanlah dia menuju daerah ternadi dan disitulah ia disuruh untuk menjaga tongkat sunan bonang lagi selama 3 tahun. Ia bertapa didaerah tersebut. Setelah itu ia disuruh melanjutkan perjalanannya ke Demak. Sesampainya disana Loko Joyo diangkat oleh Sunan Bonang dan diberi nama serta dilantik menjadi Sunan Kalijaga.

 

Peninggalan dari pertapaan loko joyo di daerah ternadi

Peninggalan pertapaan Loka jaya yang ada di daerah ternadi dinamakan Kaliyetno. Menurut Bapak Sukat Mansur (juru kunci petilasan sunan kalijaga), kali berarti sungai,  yetno berarti mayite kono (red.jawa) maksudnya adalah disini adalah tempat peninggalan pertapaan sunan kalijaga dan ada sebuah makam yang merupakan petilasan Sunan Kali Jaga. Artinya bukan makam sebenarnya. Jasad Sunan Kalijaga yang sebenarnya ada didemak tapi disini hanyalah sebuah makam saja. Dibelakang makam ada beberapa pohon bambu yang menurut juru kunci adalah tongkat Sunan Bonang yang dulu di jaga oleh Loka Jaya pada masa pertapaannya  yang berubah menjadi pohon bambu. Bambu itu dulunya adalah Bambu Kuning dan sekarang berubah menjadi Bambu Apus. Mengapa demikian? Karena menurut kepercayaan orang disini bahwa perubahan tersebut adalah pertanda negara kita sekarang ini sedang mengalami kekacauan yang universal.

 

Tradisi serta budaya yang berlaku dimasyarakat sekitar

Pada Hari Kamis Kliwon malam Jum’at legi banyak warga sekitar ternadi maupun dari daerah luar ternadi yang berziarah ke makam Sunan Kaliyetno dan pada tanggal 10 bulan besar/dzulhijjah warga sekitar memperingati khoul atau pengajian di makam Sunan Kaliyetno.

Setelah pengajian selesai kemudian dilanjutkan dengan “Buka luwur” atau penggantian kain yang ada dipetilasan Sunan Kaliyetno, setelah kain tersebut diganti pengurus makam sunan kaliyetno kemudian memotong bambu yang ada di belakang makam lalu di potong menjadi 4 potong dan diletakan di atas pusara petilasan setelah itu pengurus akan membagikan sebungkus nasi barokah kepada para pengunjung.Kain dari bekas tutup (klambu) Petilasan itu biasanya dipotong-potong dan diminta oleh sebagian masyarakat yang mana  menurut orang jawa dipercaya sebagai jimat/sarana untuk keselamatan diri.

Tradisi atau budaya didaerah ini tidak terlalu banyak karena disini hanyalah tempat singgah Sunan Kalijaga, akan tetapi tradisi atau budaya yang masih dilakukan hingga sekarang adalah seperti yang dijelaskan diatas.

 

 

sumber: http://oolnoel.blogspot.com/p/artikel_21.html

#OSKMITB2018

 

DISKUSI


TERBARU


Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

Mpaa Kabanca (T...

Oleh Aji_permana | 28 Dec 2024.
Tradisi

Mpaa Kabanca adalah tradisi unik di Bima yang melibatkan atraksi di atas kuda. Dalam tradisi ini, peserta saling mengejek dan memperlihatkan kemampua...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...