Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sumatera Selatan Palembang
Sejarah Sungai Musi #DaftarSB19
- 16 Februari 2019

Pada zaman dahulu transportasi laut dan sungai sering digunakan untuk menghubungkan satu wilayah dengan dwilayah lainnya dan juga sebagai jalur perdagangan. Karena transportasi laut mudah digunakan dan dapat membawa lebih banyak barang. Jadi tempat-tempat strategis di jalur laut memiliki potensi untuk menjadi daerah ramai. PAda suatu hari dikisahkan ada sekelompok bajak laut dari negeri Tiongkok yang terdiri dari tiga perahu layar, mereka berlayar ke Selat Bangka. Kawanan bajak laut ini dipimpin oleh seorang kapten. Ketika melewati muara Sungai Musi, sang kapten melihat sungai ini lebar dan memiliki tempat yang strategis. Sang kapten mencoba mencari sungai ini di peta dan informasi lainnya, setelah dicari ternyata sungai ini belum ada di peta. Para bajak laut itu melihat banyak perahu dan kapal yang datang dari arah hulu dengan membawa hasil bumi. Melihat hal tersebut, mereka yakin bahwa daerah hulu sungai ini adalah wilayah yang subur, mereka pun bersepakat membentuk kelompok-kelompok untuk menjelajahi wilayah hulu.

SIngkat cerita kelompok-kelompok itumenjelajah hingga dataran rendah Gunung Dempodan daerah Muara Enim. Mereka kagum dengan hasil bumi berupa rempah-rempah, sayur mayur dan batu bara yang mereka temukan, akhirnya mereka semua kembali dan menceritakan semua kepada sang kapten. MElihat sekaligus mengetahui hal tersebut, sang kapten dan anggotanya memutuskan untuk menetap beberapa saat di Palembang. Sang KApten memberi tanda di wilayah Palembang, tepatnya disekitar Sungai Musi seraya berkata "Daerah ini sekarang milik kita dan karena aerah ini belum memiliki nama di peta makamaka kita namakan daerah ini Mu Ci (Dalam bahasa Cina tua Hanartinya ayam betina, menurut legenda Tiongkok, Mu Ci adalah nama dewi ayam betina yang memberi keberuntungan pada manusia)".Semenjak saatitu, sang kapten memberi nama 'Mu Ci' di peta untuk menamai wilayah Sungai Musi, Palembang. Mulai saat itu, kabar mengenai keberadaan sungai Musi tersebar luas dan daerah tersebut menjadi terkenal. Orang-orang yang melewati daerah tersebut menyebut nama daerah itu sesuai dengan yang kapten berikan, Mu Ci. Tetapi karena daerah tersebut semakin ramai maka terdapat perubahan penyebutan dari nama aslinya, dari mulut ke mulut daerah itu berubah nama menjadi Sungai Musi 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline