Sarapan merupakan salah satu kebutuhan kita di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Lain tempat, lain pula jenis sarapannya. Bubur merupakan salah satu makanan yang sudah akrab bagi masyarakat Indonesia di pagi hari. Kegemaran mengonsumsi bubur tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Bubur memiliki tekstur yang lembut sehingga sangat cocok bagi anak-anak karena mudah dicerna. Di kalangan orang dewasa, bubur ayam mungkin masih menjadi "bintang" di antara jenis bubur yang ada. Tapi tahukah kamu bahwa sebenarnya bubur kurang cocok untuk dijadikan sarapan? Menurut Prof Hardiansyah dalam doktersehat.com, tekstur bubur yang mudah dipecah dalam sistem pencernaan dapat membuat kenaikan gula darah dengan cepat. Tapi ternyata ada loh jenis bubur yang cukup ideal untuk dijadikan sarapan.
Tinutuan atau lebih akrab dengan sebutan bubur manado ini merupakan bubur yang dimaksudkan tadi. Tinutuan mungkin masih asing ditelinga masyarakat Indonesia yang mayoritas lebih memilih bubur ayam sebagai sarapan. Menurut Wikipedia, kata Tinutuan sendiri tidak diketahui asalnya. Makanan ini mulai diperdagangkan di beberapa sudut Manado pada sekitar tahun 1970. Yang membuat bubur ini unik adalah campuran sayur serta sambiki atau yang biasa disebut labu kuning.
Tinutuan biasa dihidangkan bersama pelengkap hidangan seperti ikan asin, sambal roa, dan perkedel. Adapula yang dicampur dengan sup kacang khas manado yang tak kalah enak yaitu brenebon. Tinutuan dengan Brenebon ini biasa dihidangkan pada acara acara khusus seperti hari pengucapan syukur.
Salah satu makanan khas indonesia ini dapat dibuat dirumah. Walau pembuatannya yang sedikit sulit rasanya akan sepadan dengan kelezatan dari Tinutuan ini. Tinutuan mungkin hanya salah satu contoh dari banyaknya makanan khas Indonesia yang kurang terdengar. Semoga dengan adanya artikel ini, masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai makanan makanan Indonesia yang tentunya tak kalah enak dengan makanan dari luar negeri.
OSKM1816818119Vinnidhiaty Gradelyn Jees
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang