Sego Urap adalah makanan khas dari daerah Temanggung. Makanan ini adalah campuran dari nasi dengan urap dengan taburan kelapa yang gurih dan pedas di atasnya. Biasanya masyarakat Temanggung memakan sego urap ditemani dengan lauk pauk seperti telur rebus, tempe, tahu, ikan asin, bebek goreng, ayam goreng dan peyek teri. Rasa dari kelapa ini beraroma khas rempah-rempah Indonesia. Berikut ini bahan-bahan dan cara membuatnya.
A. Urap Sayur
Bahan:
10 batang kacang panjang, potong 3 cm
12 batang daun singkong, saingi
100 gram taoge
½ butir kelapa setengah tua, parut memanjang
Daun pisang secukupnya
Bumbu, halus:
6 butir bawang merah
7 siung bawang putih
3 lembar daun jeruk
1 ruas kencur
½ sdt terasi matang
4 buah cabai merah besar
5 buah cabai rawit
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
B. Rempah Kelapa
Bahan:
1 butir (300 gram) kelapa muda, kupas, parut memanjang
150 gram daging cincang
400 ml minyak goreng
Bumbu, halus:
4 butir bawang merah
4 siung bawang putih
5 buah cabai merah besar
3 sdm tepung kanji
1 butir telur
2 cm kunyit
2 cm kencur
3 lembar daun jeruk
1 sdt lengkuas, parut
1 sdt garam
½ sdt gula pasir
C. Trancam Kelapa
1 buah mentimun, cincang kasar
3 sdm petai cina
10 kuntum daun kemangi
3 sdm taoge pendek
5 batang kacang panjang, iris halus
Campur semua bahan dengan bumbu urap, aduk rata
D. Orem-Orem Kluwih
Bahan:
2 buah kluwih, kupas, potong kasar
10 buah cabai rawit
250 ml air
250 santan kental dari 300 gram kelapa parut
5 sdm minyak goreng
Bumbu, haluskan:
7 butir bawang merah
4 siung bawang putih
6 butir kemiri
7 buah cabai merah besar
3 mata asam jawa
½ sdt terasi
Bumbu Pelengkap:
2 batang serai, potong 3 cm, memarkan
4 cm lengkuas, memarkan
3 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
1 sdm gula pasir
1 sdt garam
Cara Membuat :
Urap Sayuran
Rebus sayuran satu per satu
Remas daun singkong rebus, iris halus
Campur bumbu halus dan kelapa parut hingga rata.bungkus dengan daun pisang, kukus ±15 menit, angkat. Saat disajikan, campur sayuran dan bumbu kelapa hingga rata
Rempah Kelapa
Campur bumbu dan bahan, aduk rata, bentuk bulat panjang, diamkan beberapa saat
Goreng diatas api sedang sambil dibolak-balik hingga matang merata. Angkat dan tiriskan
Trancam Kelapa
Campur semua bahan dengan bumbu urap, aduk rata
Orem-orem Kluwih
Tumis bumbu halus, batang serai, dan lengkuas hingga harum. Masukkan kluwih, aduk rata. Tambahkan air dan bumbu pelengkap lainnya, masak hingga bumbu meresap
Masukkan santan kental dan cabai rawit, masak hingga mendidih. Angkat dan sajikan
Sumber:
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja