Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, salah satunya dalam bidang yang paling ngehits yaitu kuliner. Tentu saja, siapa sih yang tidak suka jalan-jalan keliling Indonesia sembari mencicipi berbagai masakan khas daerah, alias wisata kuliner? Perkenalkan salah satu makanan khas daerah Tuban, Jawa Timur, Sego Nus!
Sego Nus, atau yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah Nasi Nus, merupakan hidangan khas Tuban yang menyajikan nasi dengan ikan nus yang telah dibumbui asin pedas. Jika kalian tidak pernah mendengar kata ikan nus, wajar saja karena hewan yang mirip seperti cumi namun lebih besar dan tintanya lebih pekat ini lebih sering dikanl sebagai sotong. Nah, menurut orang-orang dari daerah Tuban sendiri, salah satu alasan mereka membuat Sego Nus ini adalah karena letak geografis kota Tuban yang berada di pinggir laut yang memiliki populasi sotong cukup banyak.
Sego Nus ini bisa dibilang mirip dengan nasi goreng, tetapi yang membuatnya unik adalah warnanya yang hitam karena menggunakan tinta alami dari ikan nus. Namun, tidak seaneh warnanya yang hitam, justru tinta dari ikan nus lah yang menjadi 'penyedap rasa' dari hidangan ini. Umumnya, untuk satu porsi hidangan Sego Nus ini merogoh kocek sekitar 20 ribu rupiah. Meski begitu, kalian juga bisa kok membuatnya sendiri di rumah!
Seperti halnya makanan tradisional Indonesia lainnya dan dikarenakan ciri khas Indonesia yang kaya akan rempah-rempah sebab tanahnya subur, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Sego Nus ini bisa terbilang banyak. Berikut bahan-bahan yang diperlukan serta cara pembuatan santapan asal Tuban ini.
BAHAN-BAHAN SEGO NUS
1. Nasi
2. Ikan nus (Sotong)
3. Bawang merah
4. Cabai merah
5. Cabai hijau
6. Tomat hijau
7. Lengkuas
8. Jahe
9. Serai
10. Daun salam
11. Daun jeruk
12. Air
13. Air asam jawa
14. Garam
15. Gulai
16. Merica
CARA PEMBUATAN SEGO NUS
1. Potong ikan nus, bawang merah, cabai merah, cabai hijau, dan tomat hijau menjadi ukuran sedang, kemudian geprek jahe dan lengkuas lalu campurkan (kecuali ikan nus)
2. Tambahkan daun salam, daun jeruk, serai, garam, gula, dan merica ke campuran bahan-bahan yang telah dipotong (kecuali ikan nus), kemudian tumis bahan-bahan tersebut dengan minyak sedikit sampai harum
3. Masukkan ikan nus ke dalam tumisan sembari ditambahkan air dan air asam jawa sedikit demi sedikit
4. Jika air sudah habis, masukkan nasi ke dalam tumisan dan koreksi rasanya. Kalau sudah sesuai, sajikan.
Begitulah penjelasan singkat dan tata cara pembuatan Sego Nus. Tidak serumit yang kalian pikirkan, bukan? Sebagai rakyat Indonesia, kita berkewajiban untuk menjaga kebudayaan yang ada di Nusantara. Tidak susah kok, salah satunya ya dengan mengicipi makanan unik dari berbagai daerah di Indonesia! Perut terisi, Indonesia lestari ;)
Mari kita lestarikan budaya Indonesia!
#OSKMITB2018
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja