Ritual
Ritual
Pengetahuan dan Kebiasaan Perilaku mengenai Alam Semesta Jawa Tengah Kabupaten Blora, Rembang, Pati, Bojonegoro, Ngawi dan Madiun
Sedulur Sikeo Blora
- 29 Desember 2018

Orang Samin mempunyai ajaran sendiri yang berbeda dari masyarakat lain. Komunitas Samin pada prinsipnya sangat menjunjung tinggi ajaran yang dianutnya, yaitu ajaran yang dikembangkan oleh Samin Surosentiko. Karl Jasper, asisten Residen Tuban dan Tjipto Mangunkusomo – penentang gigih terhadap kebijakan dan eksploitasi Kolonial Belanda – melakukan penelitian ‘gerakan’ Samin. Kesimpulan keduanya hampir sama, menyatakan bahwa ‘gerakan’ Samin adalah sedikit banyak gabungan antara ajaran Hindu dan anarkisme petani arkais, sebagai respon terhadap kontradiksi yang disebabkan oleh dominasi colonial Belanda dan eksploitasi kapitalis. Samin dianggap sebagai gerakan yang paling lama bertahan di Jawa sejak ‘digerakan’ oleh Samin Surosentiko (diperkirakan lahir pada tahun 1859 di Desa Ploso Kediren, dekat Randu Blatung), diperkirakan pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Ciri dan ajaran-ajaran orang

Samin cenderung pasif, jujur, bebas dari ikatan dan tidak mau menuruti perintah orang lain; di antara mereka mengganggap sebagai saudara (sedulur). Salah satu ajaran Samin adalah menikah hanya dengan disahkan dan disaksikan orang tua, tanpa naib (petugas keagamaanyang berwenang menikahkan) dan tanpa mencatatkannya ke Kantor Urusan Agama (KUA).

Konsep ajaran Samin, di antaranya: (1) Urip atau hidup itu sendiri. Hidup dapat menampakkan diri dalam berbagai wujud, tetapi semuanya bisa dibagi ke dalam dua wujud utama, yaitu wong (manusia) dan sandang pangan (pangan dan pakaian). (2) Semua aktivitas manusia memiliki 2 tujuan: tatane wong, yaitu memproduksi manusia dengan mempraktikkan sikep rabi (hubungan seks) dan toto nggaoto (memproduksi pakaian dan mengolah lahan). Dalam hal ini laki-laki bertugas ngicir (menanam) dan perempuan melahirkan. (3) Saat bekerja sama dengan orang lain, maka demen janji (memegang teguh janji) dan tidak mengkhianati orang lain. (4) Karena Agama Adam menempatkan relasi di luar “perkawinan” (istri dan tanah), maka di luar itu menjadi tidak bermakna: tidak ada negara, tidak ada pajak, tidak ada kawulo dan tidak ada gusti, bahkan tidak ada Tuhan dan neraka.

Sumber : Buku Pentapan WBTB 2018

 

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa