
Lepang adalah tanaman yang banyak tumbuh di ladang, dan biasa dijadikan masakan sayur khas Dayak Desa (KALTENG). Tanaman ini masih satu suku dengan mentimun, yaitu suku Cucurbitaceae (labu-labuan) dan termasuk marga/genus Melothria yang masih liar dan belum banyak diketahui. Ada dua yang umum dijumpai yaitu Melothria Pendula dan Melothria Scraba.
Di tempat aslinya, sayur ini dimasak dengan Rampank tuak (ampas dari perasan tuak yang terbuat dari ketan). Dilengkapi dengan ikan teri, rebon (ebi) atau ikan sungai dan dimakan dengan nasi maupun umbi-umbian.
| 300 gr | ikan mas (bisa diganti yang lainnya), cuci bersih lalu potong |
| 1 sdt | air asam (dari 1 sdt asam jawa dan 1 sdm air) |
| secukupnya | Garam |
| SAYUR | |
| 2 btr | bawang merah, iris tipis |
| 1 siung | bawang putih, iris tipis |
| 5 bh | cabai rawit merah, iris kasar |
| 50 gr | terong bulat, iris |
| 100 gr | labu siam, potong memanjang |
| 250 gr | lepang, potong-potong |
| 1 sdm | santan instan |
| 1/2 sdt | merica bubuk |
| 1/2 sdt | garam |
| 2 sdm | bawang goreng, untuk taburan |
| Minyak untuk menumis |
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang