Sate Matang adalah tusukan daging berupa sate yang ada di provinsi Aceh. Sate ini dinamakan dengan sate matang karena awal mulanya sate ini diperkenalkan oleh penjualnya di kota Matang Geuleumpang Dua sebuah kota kecamatan di kabupaten Bireuen. Pada tahun 90 an sate ini populer dibeberapa kota besar di Aceh, kini banyak sekali bertebaran penjual sate di Aceh dan kota Medan Sumatera Utara yang menjajakan sate dengan label "sate matang".
Apa yang membuat sate ini unik ?
1. Jenis dagingnya yang terdiri dari dua pilihan, yakni daging sapi dan daging kambing. Kita bisa memilih sendiri daging mana yang disuka sesuai dengan selera
2. Proses memasaknya, dimana daging yang telah dipotong kecil-kecil diungkep dengan bumbu ketumbar, bawang putih, jahe, kunyit dan garam terlebih dahulu, kemudian baru setelah itu ditusuk dan dibakar.
3. Selain disajikan dengan bumbu kacang yang diracik secara khas, Sate Matang juga dilengkapi semangkuk kuah soto. Kuah soto ini terkadang berisi potongan kentang dan daging yang membuatnya gurih dan segar saat masuk ke mulut kita. Aroma khas dari sereh dalam kuah begitu terasa nuansanya.
Adapun resep membuat makanan ini adalah sebagai berikut :
Bahan utama:
√ 300 gram daging kambing, potong-potong kecil berbentuk dadu
Bahan bumbu untuk membakar sate:
√ 1 sdt ketumbar
√ 1 siung bawang putih
√ 1 siung bawang merah
√ 1 batang serai
√ 1 ruas jari jahe
√ 1 ruas jari lengkuas
√ 2 cm kunyit
√ 2 butir kemiri
√ Garam secukupnya
√ Gula merah secukupnya
√ Minyak secukupnya, untuk menumis
Cara membuat sate:
• Haluskan semua bumbu untuk membakar sate.
• Panaskan minyak dan tumis bumbu yang sudah dihaluskan. Lalu masukan daging yang telah dipotong-potong. Tumis sebentar saja sampai bumbu meresap.
• Angkat dan susun daging dengan tusuk sate, lalu bakar.
Bahan bumbu kacang
√ 2 ons kacang tanah, goreng lalu haluskan
√ 1 siung bawang putih, untuk menumis
√ 2 lembar daun salam
√ 1 lembar daun jeruk purut
√ 2 lembar daun pandan
√ 1 batang kecil serai
√ 1 batang kayu manis
√ 2 ons cabai kering
√ 500 ml santan
√ 1 sdm gula putih
√ Gula merah sedikit saja
√ Kecap manis secukupnya
Cara memasak bumbu kacang:
• Tumis semua bahan-bahan (kecuali kecap manis) sampai mengeluarkan aroma harum.
• Lalu masukkan santan. Tunggu sampai sedikit mendidih.
• Masukkan kecang tanah yang sudah dihaluskan bersama cabai kering.
• Aduk sampai mendidih dan mengental hingga terlihat mengeluarkan minyak.
• Tambahkan kecap manis saat akan menyajikan sate matang dan saus bumbu kacang.
Bahan kuah soto sate matang:
√ 1/2 liter air matang
√ 1 sdt ketumbar
√ 1 siung bawang putih
√ 1 siung bawang merah
√ 1 batang serai
√ 1 ruas jari jahe
√ 1 ruas jari lengkuas
√ 2 cm kunyit
√ 2 butir kemiri
√ 1/2 butir kelapa, untuk santan
√ Garam secukupnya
√ Gula merah secukupnya
Cara membuat kuah soto sate matang:
• Rebus tulang daging kambing menggunakan air matang hingga mendidih dan menjadi kaldu.
• Campur semua bumbu menjadi satu dan haluskan. Lalu masukan ke dalam rebusan tulang.
• Masukkan santan ke dalam rebusan tulang yang telah dicampur dengan semua bumbu. Masak hingga mendidih.
Sumber : https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/uniknya-sate-dan-soto-dari-kota-matang
http://nyobiresep.blogspot.co.id/2016/08/sate-matang.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang