Sate ayam sudah pernah makan. Sate kambing juga sudah pernah. Sate kelinci pasti juga sudah pernah mencoba. Jika Anda adalah penggemar sate, ada jenis sate lagi yang harus dicoba. Pernah dengar tentang sate ikan? Sepertinya tidak semua orang tahu tentang makanan langka yang satu ini. Kalau apa yang ada di pikiran Anda sekarang adalah ikan yang dibakar lalu ditusuk-tusuk, berarti Anda salah besar. Karena sate ikan ini tidak menggunakan tusuk-tusuk sate itu.
Sate ikan sama seperti namanya juga terbuat dari ikan. Tapi, kekhasan dari sate ini terletak pada bentuknya yang tak lazim disebut sebagai sate karena tidak menggunakan tusuk sate. Meskipun begitu, sate ikan ini juga memiliki rasa yang enak dan khas dengan makanan Bangka yang mayoritas menggunakan olahan ikan. Perlu diketahui bahwa provinsi ini terkenal dengan makanan sebagai berikut, pempek ikan, baso ikan, kerupuk ikan, dan lain-lain.
Sate ini berbentuk seperti pempek versi lebih lembut dan dipotong kotak-kotak seperti berikut. (Mohon maaf saya bingung cara menambahkan gambar di sini.) Silakan klik di sini saja
Sebenarnya cara membuatnya cukup mudah. Untuk membuat ini, bahan yang harus ada yaitu ikan yang sudah digiling. Biasanya penduduk Bangka menggunakan ikan tenggiri yang bagus dan berkualitas tentu saja. Lalu tak lupa menyediakan sagu, garam, gula, penyedap rasa, bawang merah yang telah ditumbuk halus, dan air santan kelapa. Boleh menambahkan bawang putih. Ini optional karena bawang putih hanya untuk memberi harum pada sate ikan ini. Apabila tak ingin menambahkannya juga tak masalah.
Semua bahan dicampur dalam sebuah wadah sampai merata semua bumbu dengan ikan serta sagu. Uleni terus sampai berhasil menjadi adonan yang tidak terlalu cair ataupun terlalu padat sehingga bisa dimasukkan ke dalam wadah yang telah disediakan. Setelah itu, tinggal mengukusnya.
Cukup mudah, bukan? Jika sudah matang, bisa langsung dimakan. Kadang orang juga memakan sate ini dengan sambal/saos khusus mereka. Bisa juga dengan kecap. Basically, sesuai selera saja. Karena mau dimakan biasa pun tanpa kecap/saos, rasa sate ini tetap gurih dan enak sekali.
Selamat mencoba dan mencicipi sate ikan khas Bangka Belitung ini!
#OSKMITB2018
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.