Kain Sasirangan berasal dari kata menyirang yang artinya menjelujur, Mengapa dikatakan demikian ? Karena teknik pengerjaannya dilakukan dengan cara menjelujur lalu diikat dengan tali, yang selanjutnya akan di celup. Pada umumnya Sasirangan digunakan sebagai kain adat yang digunakan pada acara-acara adat suku Banjar. Namun, pada awalnya sasirangan sendiri digunakan untuk penyembuhan orang sakit atau menurut bahasa banjar adalah "batatamba".
Kain Sasirangan sendiri memiliki arti atau fungsi pada setiap warnanya, seperti warna kuning sebagai pengobatan untuk penyakit kuning, warna hijau sebagai pengobatan untuk penyakit stroke, warna merah untuk mengobati sakit kepala dan insomnia, warna hitam untuk mengobati penyakit gatal-gatal, warna coklat sebagai pengobatan bagi orang yang sedang stress, dan warna ungu sebagai pengobatan penyakit perut.
Kain Sasirangan juga memiiki banyak sekali motif dan masing-masing motif memiiki arti tersendiri, seperti :
1.Kambang Kacang - Simbol Keakraban, Bayam Raja - Orang yang di hormati

( Motif lajur )
2. Kangkung Kaumbakan - Tahan terhadap Ujian, Sinampur Karang - Perjuangan dalam hidup manusia

3. Kambang Sakaki - Keindahan, Hiris Gagatas - Bungas ( cantik )

( Motif Ceplok )
Kain Sasirangan diolah melalui beberapa tahap, yaitu :
Sumber Informasi : Bapak Bayu Bastari Setiawan S.Pd selaku warga asli Kalimantan Selatan sekaligus Guru SBK pada Sekolah Menengah Atas
Sumber Gambar :
#OSKMITB2018
#OSKM2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang