Tradisi jenis makanan Sangring di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Gresik. Kabupaten Gresik terdapat bermacam-macam makanan baik yang dikomsumsi dan untuk keperluan upacara masyarakat. Salah satu jenis makanan yaitu yang disebut Sangring. Makanan Sangring ini semacam kolek ayam, yang diolah dengan bumbunya terdiri dari jinten, brambang, gula jawa atau merah dan diberi santen.
Menurut tradisi makanan ini yang mengolah adalah kaum lelaki dan kaum perempuan tidak boleh memasaknya. Menurut keterangan makanan ini khusus untuk persediaan buka puasa pada malam ke 23 hari dalam pelaksanaan puasa. Menurut ceritera yang sampai kini masih dilaksanakan oleh masyarakat tadi tradisi membuat makanan Sagring ini secara turun-temurun sejak berkuasanya Sunan Giri Kedaton, pada waktu itu masyarakat di sekitar Desa Gumeno terserang wabah penyakit yang sudah makan banyak korban hingga ada yang meninggal dunia.
Para penguasa di daerah tadi sangat prihatin dengan munculnya wabah penyakit tadi lalu memerintahkan membuat kolak ayam dan supaya diberikan kepada seluruh masyarakat yang penyakitnya tidak kunjung sembuh. Setelah para orang-orang yang terkena penyakit tadi makan kolak ayam lalu sembuh dengan waktu yang cepat terutama masyarakat di Gumeno. Oleh karena itu sampai sekarang tradisi membuat kolak ayam setiap 23 hari setelah bulan Romadhon selalu dilaksanakan oleh masyarakat dengan harapan jangan sampai muncul penyakit lagi atau wabah penyakit tersebut.
sumber: https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/wbtb/?newdetail&detailCatat=3507
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang