×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Sambal

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Asal Daerah

Lubuk Linggau

Sambal Kabau khas Lubuk Linggau

Tanggal 04 Jan 2018 oleh hallowulandari .

Masyarakat di Kabupaten Musirawas, Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) dan Kota Lubuklinggau tentu sudah sangat familiar dengan buah kabau. Buah sejenis jengkol dan petai ini, kerap di konsumsi, baik sebagai lalapan maupun dimasak menjadi sambal sebagai lauk saat makan nasi.
Buah kabau adalah sejenis petai atau jengkol. Bentuk buahnya lonjong berwarna hijau seperti kacang polong dengan panjang sekitar delapan senti meter. Ketika buah kabau sudah matang, kulitnya mudah untuk dibelah. Di dalamnya, terdapat buah berjejer rapi, terbungkus semacam kulit warna hitam dibagian luar, dan berdaging kehijauan dibagian dalam.
Tanaman kabau, biasanya tumbuh liar dalam hutan yang banyak dijumpai diwilayah Musirawas, Lubuklinggau dan Muratara. Aromanya sangat khas, seperti jengkol atau petai. Maka, buah kabau masuk dalam kategori lalapan, sama seperti jengkol dan petai.
Untuk mendapatkan buah kabau, relatif mudah. Kalau sedang musim, biasanya banyak pedagang di pasar-pasar tradisional yang menjual buah kabau ini. Di warung-warung pemukiman warga yang menjual aneka sayuran, biasanya juga menjual buah kabau. Kalau terkena sakit akibat makan kabau ini, biasanya akan sulit kencing dan terasa sakit atau yang biasa diseebut oleh masyarakat lokal, kena "jirat kabau".
Bagi masyarakat lokal, ada beberapa cara memasak sambal kabau, namun umumnya dengan cara digoreng.
Ada yang suka digoreng kering ada pula yang suka digoreng basah.
  1. Sebelum digoreng, buah kabau yang sudah dikupas dari kulitnya, dibersihkan terlebih dahulu dengan air bersih.
  2. Selanjutnya, buah kabau ditumbuk menggunakan batu giling. Untuk digoreng kering, biasanya ditumbuk agak halus. Sedangkan, untuk digoreng basah, ditumbuk ala kadarnya, asal buah kabau pecah, sudah cukup.
  3. Setelah ditumbuk dan dimasukkan kedalam wadah mangkuk atau piring, buah kabau dibersihkan kembali dengan air bersih, untuk menghilangkan getahnya.
  4. Saat pertama dicuci, biasanya air bilasan akan berwarna putih keruh, karena getahnya masih banyak.
  5. Baru setelah dibersihkan beberapa kali, getahnya berkurang, dan air bekas cuciannya sudah mulai jernih.
  6. Setelah dicuci, buah kabau yang sudah ditumbuk ini siap untuk digoreng.
  7. Caranya, panaskan minyak goreng, kemudian masukkan buah kabau tumbuk ke dalam kuali. Biarkan sekitar 15 menit, sampai warnanya berubah.
  8. Untuk digoreng kering, ketika kabau sudah berubah warna dan agak garing, masukkan sambal giling yang sudah dicampur dengan bawang dan garam secukupnya.
  9. Buah kabau yang belum diproses menjadi sambal.
  10. Aduk hingga sambalnya merata dan masak. Setelah masak, sambal kabau siap disajikan sebagai lauk untuk makan nasi.
  11. Adapun jika ingin digoreng basah, setelah buah kabau dimasukkan kedalam kuali, maka bisa dicampurkan dengan air secukupnya.
  12. Biarkan beberapa saat sampai airnya kering dan buah kabau yang digoeng menjadi empuk.
  13. Lalu masukkan sambal yang sudah dipersiapkan, diaduk sampai rata dan matang.
  14. Agar sambal kabau ini tetap basah, maka dalam racikan sambalnya, biasanya dicampur dengan buah cung atau tomat kecil.
  15. Untuk menambah kenikmatan menyantap sambal kabau ini, baik sekali kalau ditemani gulai tempoyak atau gulai pindang.
Sumber:
http://palembang.tribunnews.com/2015/06/30/sambal-kabau-khas-linggau-rasa-khasnya-bikin-selera-makan-bertambah

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...