Jika Anda ingin mencoba dan penasaran dengan rasa sambal goreng krecek ini, terutama yang belum pernah ke Jogja, sangat mudah. Hidangan ini biasa disajikan di restoran, rumah makan, atau angkringan khas Jogja. Namun, membuat sendiri di rumah pun juga tidak kalah mudah. Bahan-bahan resep sambal goreng krecek mudah ditemukan baik di pasar tradisional maupun pasar swalayan. Cara membuatnya gampang sekali dipraktekan. Jika ingin terasa suasana Jogjanya, sajikan menu ini bersama nasi gudeg dan nikmati secara lesehan di gazebo, di luar rumah Anda pada malam hari. Menikmati suasana Jogja dengan makanan khas Jogja untuk cara yang lebih hemat. Berikut ini resep spesial sambal goreng krecek tersebut.
Sambal Goreng Krecek
Bahan-Bahan Sambal Goreng Krecek Khas Jogja:
· Kulit sapi atau krecek, 150 gram.
· Santan encer dari setengah butir kelapa sebanyak 1.000 ml atau 1 liter.
· Cabai rawit segar, 15 buah. Untuk rasa yang semakin pedas tinggal ditambah saja jumlahnya.
· Lengkuas, 4 cm. memarkan.
· Daun salam, 3 lembar.
· Serai, 1 batang. Memarkan, kemudian simpulkan.
· Minyak goreng, sekitar 3 sendok makan atau secukupnya.
· Gula merah yang disisir sebanyak 1 sendok makan atau secukupnya.
· Air, secukupnya.
· Bumbu yang dihaluskan:
· Bawang merah, 6 siung.
· Bawang putih, 4 siung.
· Cabai merah keriting, 5 buah. Opsional, untuk rasa yang lebih pedas tinggal ditambah.
· Terasi bakar, ½ sendok teh. Jika Anda tidak suka terasi, maka bahan ini bisa dihilangkan.
· Garam, secukupnya.
Cara Membuat Sambal Goreng Krecek Khas Jogja:
· Siapkan wadah. Rendam krecek dalam wadah tersebut menggunakan air secukupnya. Nantinya, akan tampak minyak dan kotoran mengapung di atas air rendamannya jika krecek tersebut mengandung minyak dan kotoran yang berlebihan. Buang air rendamannya dan tiriskan krecek tersebut. Sisihkan.
· Siapkan wajan dan panaskan minyak untuk menumis bumbu halusnya. Tumis bumbu halus hingga aromanya tercium.
· Masukkan daun salam, lengkuas, dan serai. Aduk rata hingga bumbu matang.
· Tuangkan santan encer yang telah disiapkan. Aduk terus secara perlahan hingga santan mendidih.
· Masukkan kulit sapi atau kreceknya. Aduk hingga semua bumbu meresap.
· Setelah terlihat air santan menyusut hingga ¼ bagian, masukkan cabai rawit utuh yang sebelumnya telah Anda cuci terlebih dahulu.
· Masukkan juga sisiran gula merah. Aduk kembali hingga semua bahan tercampur dan meresap sempurna. Lakukan sampai sambal matang.
· Setelah matang, angkat dan sajikan dalam piring atau mangkuk saji.
Dalam membuat sambal goreng krecek, pastikan Anda memilih krecek atau kulit sapi dengan kualitas terbaik agar hasilnya enak. Selain itu, pilih yang bersih. Anda bisa bertanya pada penjualnya yang merupakan krecek khusus yang biasa dipakai untuk dijadikan sayur atau sambal goreng tersebut. Krecek berkualitas, teksturnya lembut namun tidak mudah hancur ketika dimasak. Sangat berbeda dengan yang krecek yang kualitasnya rendah. Selain itu, dengan memperhatikan kualitas dan kebersihan dalam membeli, semua nutrisi yang ada dalam krecek tersebut bisa bermanfaat untuk tubuh.
Sumber: https://googleweblight.com/?lite_url=https://resepmedia.com/pedas-gurih-resep-sambal-goreng-krecek-khas-jogja.html&ei=HObLEOP1&lc=id-ID&s=1&m=470&host=www.google.co.id&ts=1512791128&sig=AOyes_RdJFDeaMKTRWN80MoCprgIIaufQg
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja