Candi Gedog merupakan reruntuhan candi yang berada di desa Gedog,Kecamatan Sananwetan,Kota Blitar. Candi ini terletak di bawah pohon beringin yang sangat besar yang dapat terlihat dari jalan raya Blitar – Garum. Bagoian dari candi ini yang masih dapat ditemui ialah dua buah kala dan sebuah yoni yang patah di bagian ceratnya. Kala biasanya terletak di pintu candi,sedang yoni biasanya terletak di bilik candi. Meski ceratnya telah patah,masih dapat terlihat ukiran leher ular yang menyangga cerat. Selain hal tersebut di candi ini dapat dijumpai pula sebuah pecahan batu kuno yang ukurannya relatif besar. Struktur candi ini sebagian besar berupa batu dan batu bata. Namun,sayangnya kondisi candi ini secara garis besar sudah berupa reruntuhan karena banyak bagian dari candi ini yang sudah rusak. Diduga kerusakaan ini dapat disebabkan oleh dua hal,yaitu bencana alam berupa meletusnya gunung Kelud,dan ada sebuah informasi yang mengatakan bahwa situs ini pernah dirusak sekelompok orang pada tahun 1965.
Menurut Edi Subagyo,tokoh masyarakat lingkungan Kelurahan Gedog yang juga pegiat situs purbakala. Dulunya candi ini menjulang tinggi. Puing puing bata menyatu dengan gundukan tanah setinggi satu setengah meter. Ada juga susunan bata yang menyerupai pondasi bangunan. Posisinya separuh terendam dalam tanah. Menurutnya dahulu disebutkan bahwa ada sebuah arca perempuan setinggi manusia,namun araca tersebut juga hilang tidak diketahui. Di jalan masuk juga terdapat dua batu berukir yang kondisinya tidak sempurna. Menurut Edi Subagyo tidak banyak yang mengetahui sejarah candi Gedog,dan tidak ada penelitian mendalam mengenai candi ini. Tidak ada yang tahu apakah candi ini dibangun di era Kerajaan Kediri seperti halnya candi Penataran,atau di era Kerajaan lainnya. Juga tidak banyak yang tahu bahwa candi ini tercatat di buku History of Java yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles.
Di buku History of Java dikatakan bahwa candi ini dibuat dari batu. Beberapa sisi masih dalam keadaan utuh,tetapi bagian dasar pintu masuk atau tangga telah terpisah. Disebutkan juga bahwa struktur candi terdiri dari batu bata dan dikerjakan sangat menakjubkan. Di situs juga ditemukan berbagai benda kuno. Namun apa yang dituliskan Raffles dalam buku tersebut tidak ditemukan bentuknya saat ini. Ornamen,pintu masuk,tangga,atau wujud candi secara utuh seperti dalam buku tidak ada buktinya. Yang ada hanyalah reruntuhan yang sudah rusak.
Sumber :
Arif, Solichan. 2017. Candi Gedog,Temuan Raffles yang Terlupakan. https://daerah.sindonews.com . Diakses pada tanggal 14 Agustus 2018
Sumber Gambar :
www.travellersblitar.com
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...