Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan DKI Jakarta Jakarta
Rujak Pengantin, Saladnya Orang Jakarta

Bila kita yang ke Jakarta dan menemukan banyak kehidupan modern yang sudah dipenuhi kesibukan dan kemacetan, kita jadi sering kurang menyadari banyaknya variasi makanan di Jakarta. Padahal, banyak yang dapat kita coba daripada hanya pergi makan di restoran yang belum tentu bersih. Banyak makanan khas Jakarta yang dapat kita nikmati, salah satunya adalah rujak pengantin. Mungkin kita bertanya-tanya apa sih yang membedakan antara gado-gado dengan rujak pengantin, bukankah rasanya sama saja ? Memang benar, rujak pengantin dengan gado-gado sama-sama memakai bumbu kacang yang rasanya sedikit pedas. Namun memiliki perbedaan dalam hal bahan, rasa, dan tampilan.

Rujak pengantin disajikan oleh orang Betawi yang bertempat di DKI Jakarta, di saat-saat syukuran, hajatan besar, dan terutama di pernikahan. Itulah mengapa namanya dapat disebut rujak pengantin. Sekilas, mungkin tidak membedakannya dari gado-gado yang sering kita jumpai. Di awal tadi sudah disampaikan bahwa hanya berbeda dalam bahan, rasa, dan tampilan. Karena sering dijumpai di hari-hari besar bahagia, terutama pernikahan tampilannya dibuat semenarik mungkin atau lebih mewah dari kebanyakan hidangan. Biasanya gado-gado memakai sayuran seperti kangkung, kacang panjang, tauge, potongan tahu, kerupuk, irisan telur rebus dan disiram dengan bumbu kacang, yang pada saat dicampur atau digadokan tetap terasa kacang-kacang yang telah ditumbuk-tumbuk di lidah kita. Rujak pengantin memiliki bahan-bahan yang berbeda dari kebanyakan gado-gado, bila gado-gado memakai banyak variasi sayuran rebus, rujak pengantin memakai selada, timun, kentang, kol, dan emping, serta disiram saus kacang. Tetapi walaupun sama-sama disiram dengan saus atau bumbu kacang, tekstur kacangnya lebih dihaluskan daripada bumbu kacang gado-gado  dan memiliki warna yang lebih cerah dari saus gado-gado, serta sedikit lebih kental. Itulah kenapa tampilannya yang dengan bumbunya itu yang menyebabkan rujak pengantin terlihat seperti salad.

Sekarang, rujak pengantin dapat dinikmati kapanpun, dimanapun, dan siapapun tidak hanya di hari-hari besar saja. Dimana rujak pengantin sendiri mencerminkan hidangan Betawi yang memang punya ciri khas gurih dan sedap.

Berikut resep dari rujak pengantin :

Bahan saus :
• 150 gram kacang tanah, sangrai atau goreng, kupas lalu haluskan
• 2 buah cabai merah, haluskan
• ½ sdm ebi, rendam air panas, tiriskan, haluskan
• 1 sdt garam
• 3 sdm air jeruk nipis
• 3 sdm gula pasir
• 125 ml air panas

Bahan :
• 150 gram kol diiris tipis
• 10 lembar daun selada, potong kasar
• 250 gram ketimun di iris tipis
• 250 gram kentang, rebus, potong bentuk dadu
• 2 butir telur rebus, potong menurut selera
• 2 sdm bawang merah goreng
• emping goreng

Cara membuat :
1.Larutkan gula dalam air jeruk nipis
2.Tambahkan garam, cabai, udang kering, lalu aduk rata
3.Masukan kacang dan aduk hingga merata
4.Tambahkan air panas sedikit demi sedikit hingga adonan encer
5.Susun di piring saji bahan-bahan rujak pengantin
6.Siram dengan saus kacang
7.Taburi emping goreng yang sudah diremukan dan bawang goreng

 

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline