Rujak Natsepa berada di daerah pantai Natsepa yang terletak di Kampung Suli, Maluku Tengah. Rujak ini mempunyai kelebihan yaitu pada penggunaan kacangnya, dimana untuk kacangnya dibuat dengan memakai kulitnya. Bahkan dalam cara pengulekannya, rujak ini hanya dihaluskan sebanyak enam kali ulekan saja. Sensasi kacang yang kasar jadi memiliki nilai utama dalam menyantap rujak Natsepa.
Kehadiran rujak Natsepa ini sudah ada sejak tahun 1800an, dimana saat itu para tentara Portugis sering menikmati buah-buahan. Dari situlah penduduk Ambon menemukan gagasan guna memadukan buah-buahan dengan bumbu kacang yang dikasih rasa pedas di dalamnya. Selain itu kehadiran buah tomi-tomi juga menjadi ciri khas tersendiri dalam rujak Natsepa yang dapat menghasilkan asam yang lembut, sehingga pada saat dimakan akan terasa enak cocok sekali di lidah.
Resep Rujak Natsepa
Bahan:
Bumbu:
Cara membuat :
Haluskan semua bahan bumbu. Masukkan buah yang sudah dipotong dalam baskom, tuangkan bumbu. Sajikan
Warung yang menyediakan:
Kawasan pantai Natsepa, Desa Suli, Kabupaten Maluku Tengah
Sumber :
https://www.academia.edu/9683195/Jajan_pasar_maluku
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang