Bila ada satu makanan dari Pasuruan yang cukup terkenal, maka jawabannya adalah Roti Sisir. Roti ini memiliki bentuk seperti lembaran-lembaran roti tawar, tapi ditumpuk menjadi dua dengan olesan margarin di tengahnya. Rasanya manis, gurih dan sangat mengenyangkan. Dulu roti ini sering dijadikan sarapan atau bekal anak sekolah. Namun seiring munculnya banyak roti tawar yang lebih modern, roti ini sudah mulai ditinggalkan. Bagi yang ingin merasakan nikmatnya nostalgia dengan Usaha Roti Sisir, simak resep berikut ini.
Bahan Biang: 3 ons tepung terigu protein tinggi 3 gram ragi instan 200 ml air es
Bahan Adonan: 1 ons tepung terigu protein tinggi 1 ons tepung terigu protein rendah 1¼ ons gula pasir ¾ ons susu bubuk 1 ons margarin 5 gram ragi instan 1 butir telur ayam 2 butir kuning telur 1 sendok teh garam
Bahan Olesan: 50 ml susu cair
Bahan Olesan Margarin: 1 ons margarin ½ ons gula tepung
Cara Membuat: 1. Buatlah biangnya terlebih dahulu dengan mencampur tepung terigu serta ragi instan bersama air es yang dituangkan secara bertahap. 2. Lalu, uleni adonan hingga kalis atau bisa dibentuk. Sesudah itu, baru didiamkan sekitar 2 jam. 3. Kemudian, campurkan tepung terigu, gula pasir, susu bubuk dan ragi instan pada wadah lainnya. 4. Selanjutnya, tambahkan biang yang sudah dibuat dan uleni kembali hingga merata. Perlahan-lahan, masukkan semua telur sambil tetap diuleni hingga kalis 5. Berikutnya, tambahkan margarin beserta garam. Uleni terus sampai membentuk tekstur yang elastis dan diamkan selama satu jam 6. Setelah itu, kempiskanlah adonan serta ambil kecil-kecil dan timbang kurang lebih 25 gram masing-masing 7. Sesudahnya, bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan kecil dan lakukan hingga habis. Diamkan selama 10 menit 8. Lalu, pipihkan adonan kembali dan bentuk menjadi oval memanjang. Tata di loyang yang sudah diolesi margarin dan dialasi kertas roti 9. Kemudian, diamkan kembali adonan selama 1 ¼ jam hingga mengembang. 10. Kalau sudah, olesi dengan susu cair semuanya dan oven menggunakan suhu 180 derajat Celcius selama 12 menit hingga matang 11. Terakhir, ambil roti setiap 3 bagian dan lepaskan masing-masing. Olesi bagian sisinya dengan bahan olesan margarin lalu tangkupkan kembali. 12. Hidangan roti sisir khas Pasuruan siap dinikmati
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja