Jika datang berkunjung ke Samarinda, selain Amplang, kini terdapat oleh-oleh khas roti asal Samarinda. Nugrohadi Yuwono, Mulyadi, dan Ferry Gunawan menciptakan produk roti yang halal dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Roti merupakan makanan yang paling sering disantap untuk sarapan atau cemilan. Di Samarinda, Kalimantan Timur, Roti Durian Panglima menjadi oleh-oleh khas Kota Tepian (julukan Kota Samarinda). Roti ini memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut ditambah dengan rasa khas dari durian asli.
Alasan roti olahan ini dinamakan Roti Durian Panglima adalah karena Roti Durian Panglima hanya salah satu dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang bernama Panglima Roti Dudruk. Perusahaan ini memproduksi produk-produk Roti Durian Panglima dan sejenis mie. Sebelum Roti Durian Panglima ini diproduksi, perusahaan ini memproduksi roti manis dan cake batubara yang menginspirasi adanya Roti Durian Panglima. Maraknya durian menginspirasi pendiri Roti Durian Panglima untuk memadukan roti manisnya dengan selai durian yang menjamur di masyarakat sehingga terciptalah Roti Durian Panglima tersebut.
Roti Durian Panglima mulai diluncurkan secara resmi pada bulan Juli 2013. Hanya saja, ketiga owner-nya sudah memulai usaha mereka sejak bulan Februari 2011. Mereka tidak hanya memasarkan Roti Durian Panglima, beberapa menu roti jenis kue sus dan bolu juga turut dipasarkan dan disediakan. Varian bolu yang dijual berisi keju dan cokelat. Banyak kendala yang dihadapi seiring berjalannya usaha Roti Durian Panglima tersebut. Para pengusaha harus pandai membaca situasi pasar untuk mempertahankan barang produksinya, belum lagi keterlambatan dari datangnya bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan Roti Durian Panglima. Terlebih lagi ditambah dengan pesanan di luar kota dari Kota Balikpapan, Bontang, Kutai Barat, dan bahkan Makassar. Rute yang cukup jauh ini menjadi kendala yang berat karena berhubung daya tahan Roti Durian Panglima yang tidak cukup lama.
Roti Durian Panglima merupakan produk perdana warga Samarinda yang dijual dengan harga dimulai dari Rp25.000 per porsi. Terdapat dua varian Roti Durian Panglima yang tersedia, yaitu isi original durian dan isi durian dengan diberi topping atau ditaburi dengan keju. Roti Durian Panglima berbentuk bantal berjejer sebanyak delapan potong yang ditengahnya berisi selai durian. Aroma yang ditimbulkan dari Roti Durian Panglima harum dan khas sehingga dapat menggugah selera banyak orang untuk mencicipi roti yang terbuat dari bahan tepung terigu hard wheat tersebut. Kelembutan dan keaslian rasa durian merupakan senjata utama dari Roti Durian Panglima.
Nugrohadi Yuwono mengatakan bahwa Roti Durian Panglima menggunakan bahan tepung terigu, gula, telur, susu, dan mentega ditambah dengan susu bubuk berkualitas. Selai yang digunakan berasal dari daging durian asli dan berkualitas yang sudah masak. Roti Durian Panglima ini dibuat tanpa menggunakan bahan pengawet yang berbahaya. Roti Durian Panglima memiliki daya tahan hingga 24 jam dan apabila dimasukkan ke dalam kulkas dapat bertahan hingga tiga atau bahkan empat hari.
Keunggulan yang dimiliki oleh Roti Durian Panglima di Samarinda adalah terbuat dari bahan tepung terigu hard wheat berkualitas dengan kandungan protein yang tinggi, gula asli tanpa pemanis buatan, mentega berkualitas yang berasal dari lemak susu hewani, menggunakan susu bubuk dan susu UHT Full Cream yang kaya akan kalsium, selai durian yang terbuat dari daging durian asli yang berkualitas dan sudah masak, tanpa bahan pengawet berbahaya, halal dan disukai oleh berbagai kalangan, sangat cocok untuk dikonsumsi sendiri atau dijadikan sebagai buah tangan.
Untuk mendapatkannya Anda dapat membelinya di toko cabang dan gerai pusat. Gerai pusat terletak di Jalan Elang No. 36, Kelurahan Temindung, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur. Lokasinya mudah dijangkau dari Bandara Temindung yang terletak di Jalan Gatot Subroto, hanya berjarak sekitar 500 meter dari bandara.
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...