Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Tuban
Romansa Sri Huning Sang Mustika Tuban
- 12 Juli 2018
Sri Huning adalah seorang putri di Kadipaten Tuban. Memiliki dua orang kakak, Raden Wiratmoyo dan Raden Wiratmoko. Nah, Sri Huning dan R Wiratmoyo ini sebenarnya saling mencintai, namun berusaha mengabaikan perasaan tersebut karena mereka tahu kalau mereka itu adik dan kakak .
Akan tetapi, pada suatu hari Ibunda Wiratmoyo menceritakan pada putranya, bahwa sebenarnya Sri Huning itu anak angkat, ayah Sri Huning adalah pejuang kadipaten yang gugur bersama Adipati Ranggalawe (yang notabene adalah kakek dari Wiratmoyo) pada saat terjadi pertikaian politik nan berdarah di kalangan interen Majapahit, sehingga Sri Huning cilik yang belum mengerti apa-apa lantas diasuh oleh keluarga kadipaten.
Wiratmoyo pastinya amat sangat bahagia mendengar cerita tersebut, dan menceritakannya kembali pada Sri Huning. Mereka lantas bergegas menemui ayahanda mereka, sang Adipati Tuban. Namun, sayang sekali mereka terlambat. Adipati yang belum mengetahui perasaan mereka terlanjur meminang putri Kadipaten Bojonegoro untuk diperistri Wiratmoyo. lamaran tidak bisa dibatalkan, karena sudah keburu disetujui oleh Adipati Bojonegoro. Boleh dibilang, Kadipaten Tuban beruntung berhasil meminang sang putri yang bernama Kumoloretno, karena nyaris keduluan oleh Kadipaten Lamongan yang lamarannya ditolak karena terlambat.
Akhirnya, berangkatlah sang mempelai pria diiringi keluarga, termasuk Sri Huning, pergi mengikuti acara pernikahan di Bojonegoro. Ketika pernikahan berlangsung, tiba tiba datanglah pasukan dari Lamongan . Rupanya si Adipati Lamongan ndak terima pinangannya ditolak, jadi berniat untuk menginvasi Bojonegoro dan memboyong paksa Kumoloretno.
Prajurit Tuban yang mengiringi keluarga kadipaten Tuban segera ikut membantu prajurit Bojonegoro, dan, Sri Huning ikut di dalamnya! Dia tidak akan membiarkan ada yang mengacau pernikahan orang yang dicintainya! Inilah kekuatan cinta yang menggelora!
Akhirnya Sri Huning berhadap-hadapan dengan Adipati Lamongan. Dan Sri Huning kalah dalam peperangan itu dan tewas.
Mendengar berita bahwa Sri Huning terbunuh oleh Adipati Lamongan, Wiratmoyo segera bergegas untuk berduel dengannya! Pertarungan demi cinta! Wiratmoyo juga gugur di tangan Adipati Lamongan..
Jadi dapat dibayangkan murkanya sang Adipati Tuban kala mendengar putra & ‘putri’-nya gugur di palagan! Adipati Tuban menyerang Adipati Lamongan!
Dan akhirnya Adipati Tuban berhasil mengalahkan Adipati Lamongan! Dengan gugurnya pimpinan mereka, prajurit penyerang jadi kehilangan moril dan semangat hidup .
Akhirnya, jasad Wiratmoyo & Sri Huning dimakamkan dengan layak, dan diharapkan bahagia hidup bersama di kehidupan yang lain. Sementara Kumoloretno kemudian dinikahkan dengan Wiratmoko, adik Wiratmoyo.
 
Sumber: http://mitos-cerita-legenda.blogspot.com/2017/04/romansa-sri-huning-sang-mustika-tuban.html

 

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa