Ritual
Ritual
Tradisi Jawa Timur Banyuwangi
Ritual Mantu Kucing
- 16 Juli 2018
BERBEDA dengan kampung lain yang mayoritas penduduknya beragama islam, jika sedang musim kemarau panjang yang selalu melaksanakan sholat Istisqo berjamaah di lapangan terbuka untuk meminta turun hujan, warga Dusun Curahjati, Kecamatan Puwoharjo, Banyuwangi punya tradisi unik tersendiri untuk meminta turun hujan yaitu dengan menggelar ritual adat mengawinkan kucing atau dalam bahasa Banyuwangi disebut dengan Mantu Kucing. Upacara tradisi mengawinkan kucing ini selalu di gelar rutin tiap tahun dan biasanya dilaksanakan pada hari Jumat di bulan November di mana curah hujan benar-benar tak lagi turun. Upacara ini di pusatkan di sumber mata air Mbah Umbulsari yang berada tepat di tepi hutan yang menjadi pembatas antara hutan milik perhutani dan persawahan warga desa Curahjati.
 
Ritual ini dimulai sekitar pukul 09.00 siang, di mana pertama-tama warga yang akan mengikuti ritual ini berkumpul di rumah orang yang dituakan di kampung tersebut untuk kemudian berjalan bersama sejauh kurang lebih 1 kilometer menuju sumber mata air Mbah Umbulsari sambil menggendong sepasang kucing jantan dan betina yang nantinya akan dikawinkan. Di belakang rombongan berjalan pula serombongan pemain jaran kepang lengkap dengan gamelannya yang pada nantinya akan dipakai sebagai hiburan dalam perkawinan sepasang kucing tadi.
 
Ritual mantu kucing sendiri dilaksanakan tepat di bawah pohon apak yang terdapat di sumber mata air tersebut. Pertama-tama sang sesepuh kampung bersemadi di bawah pohon tersebut untuk meminta izin menggelar ritual mantu kucing sekaligus meminta berkah atas ritual ini berupa turunnya hujan kepada yang diyakini sebagai yang mbaureksa (pemilik / penunggu) mata air Umbulsari. Kemudian setelah selesai bersemadi sang sesepuh kampung pun mengambil sepasang kucing tersebut untuk kemudian diusap kepalanya menggunakan air dari mata air Umbulsari sebagai symbol bahwa sepasang kucing itu resmi dikawinkan. Lalu setelah diusap kepalanya sepasang kucing itu pun dilepas ke air sendang. Bersamaan dengan itu, beberapa warga berebut mengambil air sendang. Mereka percaya air tersebut bisa mendatangkan berkah.
 
Setelah ritual mengawinkan kucing selesai barulah kemudian warga menggelar tahlilan disekitar sendang mbah Umbulsari tersebut dan ditutup dengan makan bersama nasi tumpeng yang telah disiapkan warga. Dengan usainya makan bersama ini maka berakhir pulalah ritual upacara mantu kucing ini.
 
Warga pun kemudian pulang kerumah masing-masing sambil berharap hujan akan segera turun dalam waktu dekat, dan sawah mereka pun bisa kembali di garap.
 
 
 

Sumber: http://arsipbudayanusantara.blogspot.com/2013/05/upacara-mantu-kucing-untuk-mengundang.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Pasukan Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dala...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Pasukan pemanah kesultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa