|
|
|
|
Ritual Adat Sawah Kluet Tanggal 18 Sep 2014 oleh Oase . |
Secara umum upacara-upacara adat yang diselenggrakan oleh petani selama mengerjakan sawah dilakukan pada tahap-tahap tertentu. Misalnya pada saat menjelang turun ke sawah untuk pertama kalinya.
Pada tahap ini masyarakat biasanya menyebutnya Kenduri ule Lhueng atau babah lhueng. Kenduri ini dilaksanakan pada saat air dimasukkan ke dalam alur yang akan mengairi sawah. Pada saat kenduri ule lhueng dilakukan pemotongan kerbau. Tempat kenduri biasanya dekat mulut alur.
Sesudah padi ditanam di daerah adat istiadat Kluet, dilangsungkan keunduri kanjipada saat pai berumur 1-2 bulan, yaitu dengan membawa bubur ke sawah. Mengantar bubur ke sawah dengan upacara tertentu yang dipimpin oleh kejurun belang.
Menjelang bunting atau dara atau padi berisi, diadakan kenduri sawah. Sedangkan untuk di daerah lainnya berbeda-beda dalam penyebutannya. Misalnya di Aceh besar biasa disebut keunduri geuba geuco di tempat kuburan yang dianggap kramat, di daerah Aceh Pidie diselenggarakan keunduri dara pade. Di daerah Aceh Utara diselenggarakan keunduri adam.
Sesudah memotong atau menuai, dilakukan keunduri pade baro. Keunduri ini dilaksanakan secara sederhana oleh masing-masing petani di rumah mereka untuk mengambil berkah. Boleh dikatakan di antara sekalian keunduri-keunduri di atas keunduri permulaan persawahanlah yang dilakukan secara besar-besaran. Dalam rangka memulai bermacam-macam pekerjaan di sawah, ada upacara-upacara besar atau sederhana. Mulai dari menabur bibit, menanam atau munomang, meletakan ikatan-ikatan padi atau raden, ke dalam beunehen atau seladang (pondok penyimpanan raden), memisahkan gabah yang bernas dengan hampa. Munaring, menumbuk padi sempai kepada memasa pertama kali padi baru itu.
Suku Kluet pemeluk agama Islam yang teguh, bukan berarti upacara ini dipersembahkan untuk dewa-dewa, melainkan perwujudan rasa syukur dan doa kepada Tuhan, disamping merupakan bagian dari tradisi yang mengakar sejak turun-temurun. Bagi para petani yang melakukan ritual tersebut keberkahan menjadi tujuan utama dari upacara-upacara tersebut.
Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1229/ritual-adat-sawah-kluet
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |