Rendang bukan hanya dari daging sapi. Banyak bahan bisa dibuat rendang. Di Payakumbuh, ada rendang talua yang renyah gurih.
Menyebut Minangkabau langsung teringat wanginya rendang. Kenikmatan rendang dari wilayah ini tentu tiada duanya. Selain daging, di sana terdapat aneka jenis olahan rendang. Seperti rendang itiak (bebek), jengkol, cubadak (nangka) hingga baluik (belut).
Salah satu yang terkenal adalah rendang talua atau rendang telur. Ini jadi andalan kota Payakumbuh.
Jangan bayangkan telur rebus bulat yang diberi bumbu rendang. Rendang telur atau kerap disebut rendang talua, berbentuk lempengan tipis kotak-kotak seperti keripik.
Teksturnya renyah karena telur sudah dibuat super garing. Begitu pula baluran bumbu rendang tak lagi basah. Sudah kering seperti serundeng. Sehingga tahan untuk disimpan sampai 6 bulan.
Rendang telur bisa dimakan begitu saja sebagai camilan atau disuap bersama nasi hangat. Pastinya sama-sama enak!
Untuk pembuatannya, ada dua cara. Cara pertama, telur dikocok bersama tepung terigu dan garam hingga menjadi adonan. Kemudian didadar tipis dan dipotong persegi kecil.
Bumbu rendang bersama santan dimasak dengan api sedang memakai kayu api. Pembuatan secara tradisional memakai api kayu bakar agar aromanya makin enak.
Setelah santan berkurang dan mengeluarkan minyak, barulah potongan telur dimasukkan. Kemudian diaduk memakai api kecil selama sekitar 3 jam hingga kering.
Cara lainnya, putih telur dikukus sampai matang lalu diiris tipis-tipis. Setelah dingin, telur digoreng hingga kering. Masukkan telur dalam bumbu rendang. Masak bersama sampai bumbu mengering menggunakan api kecil.
Salah satu pembuat rendang talua dan rendang jenis lainnya yang ternama di Payakumbuh adalah Dapoer Rendang Riry. Rendang Riry sudah diekspor ke berbagai negara, tetapi pembuatannya masih dengan kayu bakar untuk mempertahankan kualitas.
Rendang talua di sana dijual seharga Rp 80.000 per kilogram. Informasi tentang rendang ini bisa diakses dari mana saja melalui websitenya: www.rendangriry.com. Beragam rendang dapat dikirim ke seluruh tanah air hingga mancanegara.
Juga ada rendang telur buatan Gelamai Tek Tam. Tempat ini menyediakan berbagai makanan khas Payakumbuh. Seperti rendang telur, gelamai, beras rendang, dan batiah. Lokasinya berada di Parit Rantang, Payakumbuh.
Dapoer Rendang Riry Jl. Tan Malaka Km. 4 Lampasi Tigo Nagari Payakumbuh Sumatera Barat Telp: 0813-7411-2275
Gelamai Tek Tam Jl. Latsitarda No. 114 (Masjid Batirai) Parit Rantang Payakumbuh Sumatera Barat Telp: (0752) 94127
Sumber: http://m.detik.com/food/read/2016/04/18/152209/3190582/297/kriuk-kriuk-renyah-rendang-talua-payakumbuh-kini-mendunia
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja