Rapai Gerimpheng merupakan paduan antara bermain alat musik yaitu rapai dan bersyair. Rapai ini bentuknya seperti rebana yang berukuran besar. Karena ukurannya yang besar rapai ini sangat berat untuk diangkat sehingga ketika bermain rapainya diletakkan dikakinya. Sedangkan syair biasanya dipimpin oleh syeh kemudian syair tersebut juga dinyanyikan kembali oleh pemain lainnya. Rapai pulot geurimpheng ini dimainkan oleh pemain sebanyak 12 orang. 8 orang berfungsi sebagai penabuh sekaligus penari yang dinamakan dengan aneuk pulot, sementara 3 orang lainnya berfungsi sebagai penggiring dan satu orang sebagai penyair atau disebut syahi atau syeh.
Dalam pertunjukan rapai gerimpheng merupakan paduan antara musik yang berasal dari tabuhan rapai yang selaras dengan gerakan tarian yang energik. Rapai gerimpheng terdiri dari beberapa babak yang diawali dengan memberi salam dengan mengangkat tangan serentak kepada penonton yang disebut saleum aneuk syahi, yang dilanjutkan dengan saleum rakan, diikuti oleh cakrum (saman); kemudian diikuti oleh gerakkan yang dinamis dan heroik serentak dengan tabuhan rapai yang dinamakan tingkah; bagian selanjutnya disebut kisah dimana syair yang digunakan berisi tentang pesan-pesan sesuai dengan acara pergelaran; dan bagian keenam atau terakhir disebut gambus.
Sumber: Kemdikbud