Resep raca-raca mangga merupakan salah satu makanan pelengkap khas Sulawesi Selatan. Makanan ini sering dijadikan pengganti sambal untuk menemani sajian makanan utama. Adapun mangga yang digunakan adalah jenis mangga muda yang rasanya kecut.
Bahan:
1 Mangga muda
3 buah kemiri yang dibakar
10 biji cabai merah
1 sdt garam halus
Cara Membuat:
1. Kupas mangga muda lalu iris tipis-tipis memanjang (dicacah halus memanjang)
2. Haluskan kemiri yang telah dibakar sebelumnya lalu masukkan cabai merah dan garam halus. Setelah menjadi halus, masukkan mangga yang telah dicacah halus kemudian tumbuk sebentar saja agar bumbunya tercampur rata.
Sebagai catatan buat anda bahwa resep raca-raca mangga ini bisa menggunakan jenis mangga apapun yang jelas mangga tersebut masih muda. Jumlah kemiri dan cabai pun bisa disesuaikan selera masing-masing, disamping itu jika anda menyukai rasa terasi, anda bisa menambahkannya juga.
Sumber: http://resepmasakanta.blogspot.co.id/2012/08/resep-raca-raca-mangga.html
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang