Prau Layar

Yo kanca ing nggisik gembira

(mari kawan kita hari yang bahagia)

Alerap lerap banyune segara

(bertumpah-tumpah air laut)

Angliyak numpak prahu layar

(senangnya naik perahu layar)

Ing dina minggu keh pariwisata

(dihari minggu berangkat berpariwisata)

Alon prahune wis nengah

(pelan-pelan perahunya mulai menengah)

Pyak pyuk pyak banyu pinelah

(suara air/ombak kecil yang menghantam perahu yang sedang berlayar.)

Ora jemu jemu karo mesem ngguyu

(tidak malu-malu sambil tersenyum dan tertawa bahagia)

Ngilangake rasa lungkrah lesu

(menghilangkan rasa letih, lunglai dan lesu yang membuat badan tak bersemangat)

Adhik njawil Mas jebul wis sore

(disaat mereka bersendau gurau, waktu terasa begitu cepat yaitu hari mulai gelap)

Witing kalapa katon ngawe awe

(Pohon kelapa sudah melambai-lambai)

Prayogane becik bali wae

(lebih baik pulang kerumah.)

Dene sesuk esuk tumandang nyambut gawe

(karena besok pagi kita mulai bekerja masing-masing)

 

Makna yang terkandung :

Di daerah Jawa Tengah bagian utara terdapat banyak pesisir pantai  yang terkenal,  kebanyakan masyarakat disana saat hari libur mereka mengisi waktu libur dengan menaiki perahu di laut. Menikmati pemandangan, dan bersenda gurau dengan keluarga maupun teman. Untuk menghilangkan penat dan  kejenuhan selama bekerja. Menyenangkannya naik perahu sampai tak terasa waktu sudah sore. Jadi saat kita senang jangan lupa waktu. Kerja itu penting tapi tetap ingat liburan dan meluangkan waktu dengan keluarga, juga tetap disiplin dengan waktu.

 

Fakta Unik :

• Lagu ini diciptakan oleh Ki Nartosabdho
• Lagu kebanggaan nelayan pesisir utara Jawa Tengah
• Saat ada pesta biasanya lagu ini dinyanyikan saat akhir acara yang menandakan acara sudah berakhir dan tamu secara tidak langsung dipersilahkan untuk pulang. Jangan meminta lagu ini dinyanyikan saat pertengahan acara karena penyanyi yang dari suku jawa pasti mengerti dan tidak akan menyanyikannya saat pertengahan acara.

oskmitb2018